Demi mendorong industri minyak atsiri dan mampu bersaing tak hanya di pasar domestik namun juga pasar global, Kementerian Perindustrian berencana akan membentuk Pusat Industri Minyak Atsiri Rakyat (PIMAR) di awal tahun 2024.
Rencana pembentuk PIMAR diungkapkan oleh Direktur Jenderal Industri Agro Kemenperin, Putu Juli Ardika di Jakarta, Senin (6/11). PIMAR yang merupakan virtual institution ekosistem penumbuhan industri yang menyediakan layanan dasar penumbuhan industri secara co-sharing nantinya bisa mendorong hilirisasi industri minyak atsiri di Tanah Air.
“Pengembangan minyak atsiri (essential oil), melibatkan rantai nilai yang terintegrasi dari hulu sampai.hilir, yakni mulai dari petani atsiri rakyat, penyuling rakyat, hingga industri hilir pengolahan minyak atsiri yang dipasarkan di dalam negeri dan ekspor,” kata Putu.
Sebagai Pusat Industri Minyak Atsiri Rakyat, nantinya PIMAR akan bertindak sebagai penyediaan sarana produksi bersama, layanan inkubasi bisnis dan maturing startup, penyediaan bahan baku/faktor produksi, pusat layanan quality assurance, promosi dan pemasaran produk, serta layanan dokumentasi inovasi/formulasi/recipe menjadi Kekayaan Intelektual yang diakui hukum nasional.
“Operasional PIMAR juga didukung oleh kontinyuitas pasokan bahan baku berkualitas dari jasa layanan pengujian mutu minyak atsiri mentah oleh Balai Industri di lingkungan kementerian Perindustrian. Selain itu, PIMAR juga akan didukung dengan ketersediaan SDM analis kimia yang kompeten dari beberapa lulusan sekolah vokasi milik Kemenperin,” paparnya.
PIMAR juga akan memasarkan produk hilir seperti aromatherapy, flavor, fragrance, cosmetics, dan wellness products. Yup, minyak atsiri sendiri adalah bahan baku untuk produk-produk tersebut maupun menjadi bahan penolong bagi industri lainnya.
“Industri minyak atsiri adalah bagian dari warisan budaya bangsa yang harus dilestarikan,” tandas Putu.
Di hulu industri minyak atsiri sendiri sekarang sudah ada terdapat 40 jenis tanaman atsiri tropis yang dapat berkembang di Indonesia dan 17 jenis di antaranya telah dibudidayakan secara komersial. Sementara Kinerja ekspor produk minyak atsiri Indonesia pada tahun 2022 mencapai US$172,9 juta. Adapun lima negara tujuan utama ekspor komoditas minyak atsiri Indonesia adalah Amerika Serikat, India, Prancis, China, dan Spanyol.