Demi target Net Zero Emission di 2060 mendatang, sektor industri Indonesia didorong untuk menggunakan energi ramah lingkungan. Termasuk salah satunya PT. Pupuk Indonesia (Persero) yang menyediakan ekosistem energi yang lebih ramah lingkungan.
Upaya menyediakan ekosistem energi ramah lingkungan diwujudkan dengan produk blue ammonia dan green ammonia serta menggelar Pupuk Indonesia Clean Ammonia Forum (PICAF) pada Kamis lalu (30/3/2023).
PICAF 2023 adalah forum strategis di seluruh rantai nilai energi dan petrokimia di Indonesia untuk mempromosikan ekosistem amonia rendah karbon. Forum ini juga diharapkan menjadi ajang untuk mendukung komitmen perusahaan dalam tujuan pembangunan berkelanjutan (SDGs).
“PICAF 2023 membangun dialog untuk mempercepat implementasi inovasi teknologi dan kebijakan untuk memperkuat rantai nilai amonia bersih dan berkelanjutan,” ujar Sekretaris Perusahaan Pupuk Indonesia, Wijaya Laksana.
Mengapa perusahaan pupuk dalam negeri perlu menciptakan amonia yang bersih dan berkelanjutan?
Amonia adalah senyawa kimia yang terdiri dari unsur hidrogen dan nitrogen. Amonia biasanya berbentuk gas, tapi bisa juga dibuat menjadi cair. Nah, dalam hal keberlanjutan, amonia nggak cuma bisa jadi bahan baku pupuk. Bila dikembangkan, amonia bisa berguna sebagai energi masa depan di sektor transportasi hingga pembangkit listrik.
“Amonia, selain sebagai bahan baku pupuk, di masa mendatang juga dapat dikembangkan untuk sektor transportasi hingga pembangkit listrik. Dengan pengembangan amonia bersih ini, kami menargetkan untuk mengurangi emisi karbon setara 5 juta ton CO2 pada tahun 2050,” kata Wijaya.
Sebelumnya, perusahaan pelat merah ini juga telah berupaya membangun pabrik amonia ramah lingkungan atau green ammonia di Provinsi Nangroe Aceh Darussalam (Aceh). Dalam pembangunan ini, BUMN Indonesia itu menggandeng TOYO Engineering Corporation.
Selain dengan TOYO, Pupuk Indonesia juga telah memiliki kesepakatan terkait pengembangan blue ammonia dan green ammonia dengan sejumlah perusahaan Jepang, seperti Mitsubishi Corporation, Toyo Engineering, Mitsui, INPEX, IHI, dan Itochu.
“Pupuk Indonesia sebagai salah satu produsen ammonia terbesar di dunia dapat memainkan peran strategisnya dalam mendukung energi bersih melalui pengembangan green ammonia di Indonesia,” ujar Wakil Direktur Utama Pupuk Indonesia, Nugroho Christijanto.