Sabang dan Merauke selama ini terkenal sebagai bagian barat dan timur Indonesia. Namun kenalkah kamu dengan Pulau Miangas? Pulau Miangas adalah pulau terdepan Indonesia di wilayah utara yang tepatnya berada di Kabupaten Kepulauan Talaud, Provinsi Sulawesi Utara.
Dengan luas 210 ha, Pulau Miangas ini terbagi menjadi wilayah perkebunan seluas 127 ha, bandar udara 23 ha, padang rumput 12 ha, rawa-rawa 44 ha, dan wilayah pemukiman penduduk seluas 4 ha.
Karena berada di utara Indonesia, tentunya pulau ini sangat dekat dengan Filipina. Bahkan jarak ke Filipina (200km) lebih dekat ketimbang ke Manado (500 km).
Perjalanan Miangas ke Davao, Filipina, bisa ditempuh hanya dalam waktu tiga jam memakai kapal nelayan tradisional. Sedangkan waktu tempuh yang diperlukan untuk perjalanan dari Miangas ke ibu kota Talaud, Melonguane, bisa sehari semalam.
Maka dari itu, warga Pulau Miangas lebih sering berbelanja kebutuhan sehari-hari ke Filipina karena lebih dekat dan murah.
Masyarakat di Miangas yang berjumlah sekitar 800 jiwa hanya mengkonsumsi galuga (umbian keras dicampur daging dan kelapa), sedangkan air untuk minum mereka memanfaatkan air kelapa.
Penduduk Desa Miangas juga mengandalkan kekayaan laut untuk menyambung kehidupan mereka hari demi hari. Dengan dikelilingi lautan, maka sebagian warga Miangas bekerja sebagai nelayan.
Pesona Alam di Pulau Miangas
Pulau yang jadi garda terdepan di bagian utara Indonesia ini juga dikenal dengan nama Las Palma (Palmas Island) karena di sana banyak pohon palem.
Pantai-pantai di Miangas ini menyimpan ragam keindahan terutama para penikmat diving. Pantainya berpasir putih dengan hamparan laut biru yang tenang. Binatang laut juga kerap ditemui serta karang-karang yang sedang bertumbuh. Bahkan di kedalaman yang dangkal.
Di perairannya, ditemukan berbagai jenis ikan laut, seperti ikan layar, cakalang, ikan kulit pasir, lobster, teripang, dan ikan laut dalam. Ada pulau ketam kenari, yakni sejenis kepiting kelapa, berharga lebih mahal daripada lobster.
Selain pesona pantai, di Miangas juga ada pesona Bukit Wui Batu yang dikelilingi hamparan pohon-pohon hijau.
Sejarah Pulau Miangas
Penduduk di pulau Miangas ini bisa dikatakan campuran dari orang-orang di pulau sekitarnya, terutama yang sedang menuju Filipina dan bersinggah di pulau ini. Terlebih orang suku asli Miangas sudah banyak yang kawin silang dengan negara Tetangga.
Sejak era kolonialisme, Pulau Miangas dikenal juga sebagai tempat persinggahan. Bahkan saat itu juga sempat menjadi lintas perdagangan kapal VOC dan terjadinya perebutan antar beberapa Negara.
Melalui perjanjian Lintas Batas (Border Crossing Agreement) antara Indonesia dan Filipina yang ditandatangani pada tahun 1956, menjadikan Miangas bagian dari Indonesia.