Program transisi energi yang dijalankan PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) baru saja memperoleh pembiayaan sebesar Rp10,7 triliun nih, Sob.
Pembiayaan tersebut didapat setelah PT PLN menandatangani nota kesepahaman dengan bank pembangunan Jerman Kreditanstalt für Wiederaufbau (KfW), pada Rabu (1/3/2023).
Mengenai program transisi energi sendiri merupakan program untuk mengurangi emisi gas rumah kaca (GRK) sebesar 29% pada 2030 dan mencapai Net Zero Emission (NZE) pada 2060 mendatang.
Hal ini diungkapkan langsung oleh Direktur PLN Sinthya Roesly dalam keterangan resmi yang diterima pada Rabu, 2 Februari 2023. Sejauh ini, kerjasama antara PLN dengan KfW telah berlangsung selama 42 tahun di sektor energi terbarukan.
“Saya kira dukungan ini sangat penting bagi kami, tentu saja semua ini dilakukan untuk mendukung percepatan transisi energi di Indonesia. Kerja sama PLN dan KfW asal Jerman ini telah berlangsung 42 tahun dan ini komitmen PLN untuk meningkatkan porsi energi terbarukan ke bauran energi,” ujar Sinthya Roesly.
Adapun dalam perjanjiannya, kedua perusahaan sepakat pembiayaan tersebut untuk proyek dan program yang bertujuan meningkatkan kapasitas energi terbarukan seperti matahari, angin, air, panas bumi, hingga peningkatan jaringan transmisi, dan distribusi, serta dukungan kelembagaan kepada PLN.
Senada dengan Sinthya Roesly, Chief Financial Officer KfW Group Bernd Loewen mengungkapkan komitmen perusahaannya untuk mendukung perusahaan milik negara (BUMN) ini mencapai NZE di tahun 2060 atau lebih cepat.
“Bekerja sama dengan dekarbonisasi sektor energi akan menjadi salah satu bidang fokus utama KfW dalam beberapa dekade mendatang, kami berharap dukungan ini membuat PLN lebih fokus. Kami datang mendukung Indonesia untuk mengembangkan sektor energi secara berkelanjutan dan ramah iklim untuk mengamankan pasokan listrik jangka panjang dan hemat biaya untuk seluruh penduduk,” jelas Bernd Loewen.
Dengan kerjasama ini, Loewen juga berharap bisa berdampak pada ekonomi di seluruh dunia termasuk ekonomi Jerman. Pasalnya, dalam proses transisi energi memang diperlukan kolaborasi sehingga pola yang sama bisa diadopsi dengan negara dan pihak lain.