Salah satu perusahaan pengolah nikel terintegrasi dan terbesar di Indonesia, yaitu PT. Indonesia Morowali Industrial Park (IMIP), berkomitmen melestarikan lingkungan hidup. Melalui program gerakan restorasi mangrove 2023, PT IMIP menunjukkan peduli alam dengan kembali melakukan penanaman sebanyak 3.796 bibit mangrove.
Penanaman dilakukan bersama puluhan anggota dari Forum Koordinasi Pimpinan Kecamatan (Forkopimcam) Bahodopi, Morowali, Sulawesi Tengah pada Senin (31/7/2023). Sejumlah mahasiswa KKN-PPM Universitas Gadjah Mada (UGM) dan karang taruna Desa Padabaho dilibatkan dalam penghijauan ini. Selain itu, siswa dan guru SMK Alkhairaat Bahodopi dan beberapa komunitas pegiat lingkungan di Bahodopi juga turut serta.
Dari ribuan bibit bakau tersebut, terdapat 1.200 propagul atau buah mangrove yang dihasilkan tanaman mangrove di pesisir pantai desa Padabaho. Dengan kegiatan penghijauan ini, PT IMIP menanamkan rasa peduli alam kepada masyarakat sekitar agar lingkungan dan sumber dayanya dapat dinikmati oleh warga secara berkelanjutan.
Hal nggak kalah penting, pelestarian lingkungan merupakan perwujudan salah satu visi keberlanjutan yang diperhatikan PT IMIP dalam bidang lingkungan hidup.
Sebagaimana diungkapkan Koordinator CSR-Comdev (Community Development) PT IMIP, Raden Tommy A. Prayogo, harapan perusahaan ditopang oleh kesadaran masyarakat sekitar bahwa menjaga mangrove bukan hanya persoalan menjaga pesisir semata.
Lebih dari itu, masyarakat juga bisa mengambil peluang ekonomi dari pemanfaatan mangrove. Selama ini, kata dia, beberapa titik penanaman mangrove di Bahodopi malah kerap beralih menjadi lokasi hunian warga dan gedung-gedung.
“Kegiatan ini fokusnya tak hanya pada upaya mengurangi emisi karbon semata. Tapi kita juga berharap ada peningkatan kesejahteraan ekonomi warga pesisir dengan memanfaatkan sumber daya yang ada di sekitar mereka. Contohnya mangrove,” kata Tommy.
Dia mengungkapkan, penanaman mangrove akan berkesinambungan sampai Desember 2023. Direncanakan ada 10 ribu mangrove yang akan ditanam dan tersebar di pesisir Pantai Bahodopi.
Sementara itu, Camat Bahodopi, Tahir, mengatakan, penanaman bibit bakau bertujuan melindungi pesisir pantai dari abrasi dan mengembalikan habitat mangrove di Bahodopi. Tahir menekankan agar proses pelestarian tidak dilakukan hanya sebatas awal fase penanaman semata, tetapi dilanjutkan dengan perawatan demi hasil yang maksimal.