Perkembangan industri sepak bola Tanah Air yang dinamis ternyata perlahan memberi semangat baru bagi pencintanya. Setelah sempat dibekukan beberapa lama, Liga 1 Indonesia akan kembali digelar. Bahkan menariknya, kompetisi utama sepak bola dalam negeri ini akan lebih profesional dengan fasilitas baru. Dalam Liga 1 Indonesia mendatang, PSSI targetkan pemakaian VAR mulai Februari 2024.
Wasit asisten video atau lebih dikenal sebagai VAR memang sudah mulai marak diterapkan pada penyelenggaraan pertandingan sepak bola internasional. Sejumlah negara Asia Tenggara lain juga telah mempersiapkan penggunaan video assistant referee ini jauh-jauh hari, di antaranya Vietnam, Singapura, dan Malaysia.
VAR mulai diterapkan di Singapura dalam laga Community Shield antara Albirex Nigata dan Hougang United pada Minggu (19/2/2023). Thailand bahkan menjadi negara pertama ASEAN yang telah menerapkan VAR di liga mereka, Thai League, sejak 2018 lalu.
Lalu, bagaimana dengan Indonesia?
Sesuai target yang telah ditetapkan asosiasi Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI), VAR akan diterapkan pada Februari 2024. Ketua Umum PSSI Erick Thohir menegaskan komitmennya untuk menerapkan VAR dalam pertandingan Liga 1.
Seakan juga pasang-surut, rencana penerapan VAR di Indonesia pun akan memasuki masa pasang. Sebagai bagian persiapan jelang kembali bergulirnya kompetisi Liga 1, Erick menyebutkan pemasangan perangkat VAR akan berlangsung selama enam bulan ke depan.
“VAR akan diterapkan di Liga 1, insya Allah bulan Februari. Jadi, enam bulan ini kita akan ada persiapan,” kata Erick di Stadion Manahan, Solo, Minggu (4/6/2023), dikutip dari Republika.
Penerapan VAR merupakan salah satu janji Erick saat mencalonkan diri sebagai ketua umum PSSI. Dia menjelaskan, penggunaan VAR menjadi salah satu hal yang masuk dalam cetak biru program PSSI. Pemasangan VAR dan penerapannya dalam kompetisi sepak bola merupakan bagian dari renovasi 22 stadion di Indonesia sebagaimana telah mendapat dukungan Presiden Joko Widodo dan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat.
“Standardisasi stadion-stadion di Indonesia harus berkualitas internasional. Ini sejalan dengan blueprint yang disampaikan oleh PSSI kepada FIFA. Makanya kita memberanikan diri juga menggunakan VAR pada tahun depan,” ucap Erick.
Dimulai dari Stadion Manahan
Ketum PSSI Erick Thohir telah berkomunikasi dengan sejumlah pihak untuk meningkatkan performa dari bandwidth VAR yang akan dipasang di 18 stadion yang digunakan untuk kompetisi liga Indonesia. Hal ini ditegaskan oleh Direktur Utama PT Liga Indonesia Baru (PT LIB) Ferry Paulus. Ferry mengungkapkan, penerapan VAR membutuhkan regulasi sebelum liga menginvestasikan sistem tersebut di 18 stadion.
Stadion Manahan menjadi salah satu stadion yang siap menerapkan VAR. Penggunaan VAR di Stadion Manahan akan dimulai berbarengan pada Februari 2024. Ferry membandingkan, kondisi geografis Indonesia sangat berbeda dengan sejumlah negara lain, seperti Thailand, Singapura, dan Malaysia yang jarak antarlokasi stadionnya berdekatan.
Indonesia, menurut Ferry, perlu memasang 18 stasiun pemancar bagi kebutuhan 18 stadion kandang bagi tim-tim yang berlaga di Liga 1 dan liga-liga lainnya.
“Kalau di Thailand itu dengan 16 klub, dia punya empat stasiun, kemudian di Malaysia hanya ada enam stasiun, di Singapura itu dua stasiun. Di semua klub itu ada. Karena di Indonesia ini geografisnya agak lebar, bandwidth-nya juga variatif,” kata Ferry.
Untuk pengembangan fasilitas VAR itu, Ferry memperkirakan ongkos yang tidak sedikit. Untuk kebutuhan Liga 1 indonesia saja, biaya operasional sistem VAR ditaksir mendekati Rp 100 miliar.
“Tidak cukup Rp 10-20 miliar, mendekati 100 miliar,” katanya.
Liga 1 dijadwalkan oleh PSSI bakal terselenggara mulai 1 Juli mendatang. Namun, sistem penggunaan VAR bakal diterapkan mulai paruh kedua musim 2023–2024. Selain menyiapkan beberapa urusan teknis, seperti peralatan, PSSI juga harus menyiapkan wasit agar dapat menggunakan sistem VAR.
Terkait ini, anggota Exco PSSI Arya Sinulingga menyebutkan perlunya kesiapan lain dalam menerapkan sistem VAR.
“Ternyata perangkatnya memang rumit. Harus ada kesiapan teknis dan wasit harus dilatih, dan mereka harus bisa berbahasa Inggris,” kata Arya.
Hmm.., kalau persiapan penerapan VAR berbiaya besar, kira-kira bakal kesampaian nggak ya, rencana PSSI targetkan pemakaian VAR pada 2024 nanti?