Kinerja industri pengolahan susu nasional terus dipacu oleh Kementerian Perindustrian (Kemenperin). Hal itu dilakukan guna terpenuhinya kebutuhan pasar domestik karena permintaan yang semakin meningkat.
Dengan dikembangkannya industri pengolahan susu maka potensi besar dapat terlihat untuk Indonesia. Bahkan wirausaha industri baru pun dapat dikembangkan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat, terutama para peternak sapi perah lokal.
Peningkatan produktivitas industri pengolahan susu juga menjadi fokus dari Kemenperin. Salah satunya yang dilakukan adalah dengan mendorong pertumbuhan industri pakan hijauan sebagai langkah strategis. Dalam meningkatkan produksi susu segar, pakan ternak ini menjadi critical point.
Maka dari itu, melalui program integrasi dari Plt. Direktur Jenderal Industri Agro Kementerian Perindustrian Putu Juli Ardika, akan dilakukan integrasi antara pemasok bahan baku susu segar, koperasi peternak sapi lokal dengan industri pakan hijauan.
“Pakan ternak yang perlu digenjot kuantitas dan kualitasnya adalah jenis ruminansia, yang terdiri dari pakan hijauan, konsentrat, vitamin dan mineral sebagai suplemen,” jelas Putu.
Rumput hasil samping pertanian, rumput lapangan dan beberapa rumput introduksi sebagai rumput unggulan menjadi pakan ternak hijauan sebagai pakan pada usaha peternakan masyarakat di pedesaan.
“Ruminansia ini untuk seratnya, sedangkan protein diperoleh dari leguminosa atau tanaman polong-polongan. Langkah ini mulai berkembang di Indonesia,” imbuhnya lagi..
Pihak Kemenperin pun yakin bahwa program substitusi impor dapat terdorong dengan upaya tersebut. Untuk mewujudkannya dilakukan pengembangan dan penguatan program kemitraan antara industri pengolahan susu dengan peternak sapi perah lokal yang saling menguntungkan.
Program kemitraan dengan peternak sapi perah lokal tersebut dirasakan manfaatnya oleh perusahaan yang mengolah susu segar seperti Frisian Flag Indonesia. Sebab pasokan bahan baku susu dapat terjaga bagi industri pengolahan susu.
Oleh karena itu, kesejahteraan para peternak sapi perah lokal pun dapat terdorong dengan adanya program kemitraan. Sehingga dapat ekosistem yang saling menguntungkan bisa tercipta dari sektor hulu hingga hilir.