Produk Pencegahan dan Penanganan Bencana Buatan RI Go International

Bagian dari rangkaian acara Global Platform for Disaster Risk Reduction (GPDRR) ke-7.

Produk Pencegahan dan Penanganan Bencana

Salah satu produk pencegahan dan penanganan bencana. Sumber foto: tribunnews.com

Produk buatan dalam negeri semakin didukung untuk terus mendunia. Kali ini bentuk dukungan datang dari Kementerian Perindustrian yang akan membawa produk pencegahan dan penanganan bencana buatan RI di pameran internasional.

Pameran tingkat internasional itu bernama Asia Disaster Management & Civil Protection Expo & Conference (ADEXCO) 2022 di Nusa Dua Bali pada 23-28 Mei 2022. Perhelatan ini menjadi bagian dari rangkaian acara Global Platform for Disaster Risk Reduction (GPDRR) ke-7.

“Pada ajang ADECCO 2022 ini, kami memfasilitasi sejumlah pelaku industri binaan untuk mereka menampilkan produk-produk atau peralatan dalam negeri yang telah berdaya saing, khususnya sebagai upaya penanganan bencana,” kata Direktur Jenderal Industri Logam, Mesin, Alat Transportasi dan Elektronika (ILMATE) Kemenperin, Taufiek Bawazier di Jakarta, Selasa (24/5).

Alasan Kemenperin menghelat pameran ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran dan wawasan terkait pemanfaatan teknologi dalam sebuah tindak pencegahan dan penanganan bencana. Terutama untuk negera-negara yang rawan terhantam.

Selain itu diharapkan pula lewat pemeran tingkat internasional ini, produk pencegahan dan penanganan bencana dalam negeri bisa eksis menembus dan meluas di pasar ekspor. Hingga bisa menjadi pendukung akselereasi pemulihan ekonomi nasional. 

Dalam pameran ini, Kemenperin juga tak lupa untuk mengoptimalkan program Peningkatan Penggunaan Produk Dalam Negeri (P3DN).

“Kami optimistis, upaya tersebut mampu membangun kemandirian serta ketahanan ekonomi nasional, terutama di sektor industri, bahkan juga berdampak positif pada ekonomi rakyat,” ujar Taufiek. 

Adapun produk pencegahan bencana buatan Indonesia yang akan dipamerkan nantinya adalah sistem informasi yang dapat memprediksi bencana (early warning system), atau perkiraan gelombang laut yang dapat menjadi panduan nakhoda menentukan jalur yang akan dilewati hingga produk drone untuk pemetaan dan pemantauan yang dapat membantu pencegahan bencana di Indonesia.

Selain itu juga ada produk penanganan bencana di antaranya adalah peralatan kesehatan seperti first aid kit, meja operasi portable, jarum suntik hingga hospital bed yang telah diproduksi dalam negeri. 

Ada puluhan industri dalam negeri yang berpartisipasi dalam pameran ini. Mulai dari lima sektor industri yang terkait pencegahan dan penanggulangan bencana, yaitu PT. Kreasi Mandiri Wintor Indonesia, PT. Tata Logam, PT. INTI dan PT. Supertone, Asosiasi Produsen Alat Kesehatan Indonesia (ASPAKI) dan tujuh perusahaan Alkes, serta Asosiasi Sistem & Teknologi Tanpa Awak (ASTTA) dan sembilan perusahaan drone.

Exit mobile version