Pemerintah Indonesia terus berupaya melakukan perbaikan lingkungan dengan rehabilitasi mangrove di beberapa wilayah. Ditargetkan 600.000 hektar lahan mangrove sudah harus selesai diperbaiki.
Hal ini sesuai dengan permintaan Presiden Joko Widodo(Jokowi) dalam peluncuran program rehabilitasi mangrove melalui kanal YouTube Sekretariat Presiden, pada Jumat (10/6/2022).
Dalam pidatonya, Presiden Jokowi meminta agar di akhir 2024 rehabilitasi lahan mangrove sudah selesai sesuai target.
“Mengenai rehabilitasi mangrove. Juga sudah saya perintahkan agar di akhir 2024 paling tidak 600.000 hektar lahan mangrove harus sudah direhabilitasi seperti yang juga sudah kita kerjakan untuk lahan gambut,”ujar Presiden Joko Widodo.
Mengenai lahan mangrove terbesar di Indonesia pun ada di beberapa wilayah, seperti Riau, Sumatra Utara, Kalimantan Utara, Kalimantan Timur dan Bali. Rehabilitas mangrove ini diketahui berjalan beriringan dengan pembangunan pusat persemaian.
Pemerintah pusat pun telah menargetkan pembangunan pusat persemaian (nursery) dalam 3 tahun ke depan dengan jumlah kurang lebih 30 pusat persemaian, di mana produksi setahun mencapai 10 juta sampai 12 juta bibit mangrove.
Artinya jika memiliki 30 pusat persemaian dalam setahun dapat menghasilkan kira-kira 360 bibit atau benih mangrove. Bibit-bibit tersebut nantinya akan diarahkan untuk ditanam di lahan-lahan kritis, di kabupaten atau provinsi yang sering mengalami longsor, hulu daerah aliran sungai.
“Kalau benihnya ada, bibitnya ada, mau tidak mau barang ini harus kita tanam. Jadi, bukan berapa hektar yang akan kita kerjakan, tapi berapa produksi bibit yang bisa kita produksi,” tambah Presiden Jokowi.
Saat ini, pusat persemaian modern rumpin Bogor menjadi salah satu tempat yang telah mengirimkan bibit mangrove ke beberapa kabupaten dan kota yang lahannya banyak mengalami lahan kritis.
Pusat persemaian modern rumpin yang telah ada di Indonesia didukung penuh oleh Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Kementerian PUPR dan April Grup. Diharapkan di tahun 2022, akan ada delapan persemaian modern rumpin yang dibangun demi menuju perbaikan lingkungan.
“Ini aka nada 30 nursery (pusat persemaian) seperti ini. Tahun ini kita perkirakan akan jadi lagi 8 (delapan). Tahun depan tambah lagi. Artinya, step-step menuju ke perbaikan lingkungan itu konkret dan bisa dilihat,” pungkasnya.
Sekedar informasi saja, hutan mangrove sendiri bisa mereduksi dan menyerap karbondioksida 4 kali lipat dari hutan biasa. Dengan target dibangunnya 30 nursery dalam setahun, diperkirakan Indonesia akan menghasilkan kurang lebih 360 juta bibit.