Hari yang dinantikan telah tiba, Rabu (13/1) sekitar pukul 09.00 WIB, Presiden RI Joko Widodo atau akrab disapa Jokowi resmi menjadi orang pertama di Indonesia yang divaksinasi Covid-19. Proses vaksinasi dilakukan di Kompleks Istana Kepresidenan Jakarta yang dilakukan oleh Tim Dokter Kepresidenan.
Lewat siaran langsung di akun Youtube Sekretariat Presiden, Jokowi disuntik di bagian lengan. Sebelum masuk tahap penyuntikkan, petugas terlebih dahulu mengecek tensi darah Jokowi. Ketika ditanyai oleh Jokowi, petugas menjawab jika tekanan darahnya terlalu tinggi, tidak diperbolehkan melakukan vaksinasi.
“Kalau di atas 140, tidak diperbolehkan,” ujar petugas. Tim Dokter Kepresidenan juga menunjukkan kepada Jokowi kotak vaksin bertulis Sinovac.
Setelah Presiden Jokowi resmi divaksinasi Covid-19, beberapa menteri Kabinet Indonesia Maju akan diberikan suntikan dosis pertama vaksin Sinovac yang berasal dari Tiongkok tersebut. Namun, dikarenakan faktor usia, Wakil Presiden, Ma’ruf Amin tidak ikut serta dalam program vaksinasi ini.
Dalam petunjuk teknik pelaksanaan vaksinasi Covid-19 dari Kementerian Kesehatan, salah satu poinnya adalah seseorang yang telah disuntik vaksin Sinovac diwajibkan menunggu selama 30 menit di fasilitas kesehatan.
“Untuk mengantisipasi terjadinya kasus KIPI yang serius maka sasaran diminta untuk tetap tinggal di tempat pelayanan vaksinasi selama 30 menit sesudah vaksinasi dan petugas harus tetap berada di tempat pelayanan minimal 30 menit setelah sasaran terakhir divaksinasi,” ungkap Kemenkes pada Senin (4/1) lalu.
Dengan dimulainya penyuntikan vaksin Covid-19 perdana kepada Presiden Jokowi menandai program vaksinasi di Indonesia resmi di mulai. Adapun pemerintah menargetkan setidaknya 70 persen rakyat Indonesia atau sekitar 182 juta jiwa wajib diberi vaksin Sinovac supaya kekebalan populasi atau herd immunity dapat terbentuk. Kepala BPOM Penny K. Lukito sudah memastikan vaksin Sinovac aman digunakan namun tetap ada efek samping bersifat ringan hingga sedang seperti nyeri sampai demam.