Belum lama ini ada alternatif baru untuk kemasan makanan sekali pakai yang ramah lingkungan dari pelaku ekonomi kreatif lokal. Kemasan makanan ramah lingkungan itu disebut Plepah.
Kemasan makanan ramah lingkungan dari Plepah tersebut itu menjadi pengganti styrofoam. Diketahui styrofoam memang sering digunakan karena ringkas, harganya murah, dan mudah dibeli. Namun, dibalik itu semua dibutuhkan waktu 500 tahun untuk bahan gabus ini terurai.
Sementara, kemasan makanan dari Plepah yang dibuat itu dapat terurai hanya dalam waktu 60 hari saja. Hal itu dikarenakan Plepah menggunakan bahan alami sebagai bahan dasarnya.
Plepah sendiri memiliki keunggulan, yakni tahan air, tahan panas, aman untuk dimasukkan ke dalam microwave maupun oven hingga suhu 200°C, dan tidak menggunakan bahan berbahaya.
Produk dari Plepah ini tersedia dalam bentuk piring dan kemasan makanan yang tertutup sehingga sangat bisa digunakan sebagai wadah makanan baik untuk sehari-hari maupun untuk para penjual makanan seperti restoran dll.
Selain itu, proses produksi Plepah pun melibatkan masyarakat lokal, mulai dari pengumpulan pelepah pinang hingga pengolahannya. Sehingga juga turut membuka lapangan pekerjaan baru yang dampaknya dapat dirasakan oleh masyarakat berkat adanya inovasi yang dihasilkan dari komoditas lokal ini.
Dalam proses pengolahan, mesin yang digunakan pun modular dan ringkas. Jadi, perakitan dan perawatannya mudah.
Plepah sendiri tercipta dari sebuah organisasi Footloose Initiative yang memulai riset tentang kemasan ramah lingkungan pada tahun 2018 lalu.
Dari riset tersebut, terciptalah inovasi yang berhasil membuat limbah tak bernilai yaitu pelepah pinang menjadi wadah makanan yang ramah lingkungan.
Berdasarkan riset yang dilakukan, kontribusi sampah styrofoam ke laut Indonesia dari 18 kota selama Januari 2018 adalah 0,27-0,59 ton dan terdapat pula sekitar 18 juta wadah makanan styrofoam per harinya se-Jabodetabek yang dipakai.
Oleh karena itulah produk wadah makanan ramah lingkungan ini dibuat untuk mengurangi penggunaan kemasan makanan sekali pakai.