Plastik Daur Ulang Re.juve demi Kebaikan Bumi

Menuju nol sampah, minuman jus Re.juve mengurangi penggunaan plastik kemasan yang sulit terurai.

Plastik Daur Ulang Re.juve_1

Salah satu varian produk Re,juve mengandung vitamin B7 dan C. (Foto: Twitter.com/RejuveID).

Umumnya, produk makanan dan minuman menyisakan limbah plastik wadah atau kemasan. Namun, minuman jus sehat Re.juve mengusung misi #LiveHappier lewat sajian produk yang lezat, sehat, dan jujur. Sejak 2014, Re.juve menegaskan komitmennya untuk berupaya memberikan manfaat kepada masyarakat dan lingkungan. Kali ini, inovasinya berupa pemakaian plastik daur ulang Re.juve demi kebaikan bumi.

Langkah usaha berprinsip berkelanjutan itu mulai digalakkan kembali oleh Re.juve pada peringatan ulang tahunnya ke-9, 19 Mei 2023 lalu. Richard Anthony, CEO & President Director Re.juve, menuturkan, pihaknya berupaya menjaga bumi pertiwi lewat penerapan tiga pilar, yaitu GOOD for You, GOOD for Society, dan GOOD for Earth.

“Untuk bisa membantu lingkungan sekitar, maka kita harus membantu diri kita terlebih dahulu agar bisa hidup sehat. Komitmen kami tidak hanya berhenti pada mempertahankan kualitas dari setiap produk makanan dan minuman. Tetapi juga salah satu usaha kami untuk tidak menambah sampah plastik,” ujar Richard, seperti dilansir Kontan.

Di bawah naungan PT Sewu Segar Primatama sebagai pemilik merek dagang Re.juve, pelopor minuman True Cold-Pressed Juice ultra-premium di Indonesia ini menjalankan kampanye “Bring Back Your Empty Re.juve Bottle”. Sejak 2019, kampanye kolaboratif antara konsumen dan Re.juve ini menerapkan proses daur ulang limbah botol bekas produk Re.juve.

Konsumen diajak untuk mengembalikan botol Re.juve bekas ke gerai Re.juve terdekat untuk disalurkan kepada bank sampah lokal. Selanjutnya, wadah bekas minuman itu didaur ulang menjadi benda-benda bernilai ekonomi bagi masyarakat sekitar, contohnya peralatan rumah tangga dan serat tekstil poliester (dakron).

Botol Daur Ulang

Richard melanjutkan, sejak tahun 2020, Re.juve telah secara serentak mengganti semua kemasan botol plastik PET yang digunakan pada seluruh varian Re.juve. Selanjutnya wadah produk menggunakan 100 persen botol plastik daur ulang (recycled-PET atau rPET) berstandar food grade, yang juga dapat didaur ulang kembali menjadi benda-benda bernilai ekonomi.

Penggunaan botol plastik yang dapat didaur ulang merupakan langkah produktif dan pro-lingkungan. Dibandingkan botol berbahan PET (Polyethylene Terephthalate), rPET jauh lebih ramah lingkungan. Sayangnya, dalam kebanyakan produk minuman, jenis botol PET 1 masih lebih sering digunakan. PET misalnya digunakan sebagai bahan pembuatan botol soft-drink, botol air mineral sekali pakai, dan wadah kosmetik.

Richard memaparkan, peralihan ke botol rPET sejak 2020 hingga kini berhasil mencegah penumpukan limbah plastik sebanyak 280 ton sampah plastik tambahan. Baginya, ini sebagai bukti nyata dan realistis yang dapat dilakukan Re.juve dalam misi menuju nol sampah (Towards Zero Waste).

Artinya, plastik daur ulang Re.juve berhasil mencegah berakhirnya sampah plastik tercecer di tempat pembuangan akhir, laut, dan tempat-tempat lain.

“Jumlah ini (280 ton) sama dengan sekitar 17,5 juta botol air minum dalam kemasan. Sehingga melalui penggunaan rPET ini, saya yakin Re.juve dapat berkontribusi lebih lagi dalam mengurangi sampah plastik secara realistis,” ungkap Richard.

Re.juve telah tersertifikasi Halal dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM), terjamin 100 persen True Cold-Pressed Juice yang segar, murni, dan alami. Selain itu, Re.juve telah diterima dan diakui secara luas akan kelezatan rasa serta kualitasnya.

Melalui teknik “cold-pressed”, produk buah, sayur, dan bahan segar lainnya tidak terpapar panas dan oksidasi selama proses pembuatan. Hasilnya, True Cold-Pressed menawarkan produk mamin berupa jus dibuat berteknologi mesin Cold-Pressed hidrolik dan triturating. Rangkaian tahap penyiapan bahan, pencucian, ekstraksi, penataan, maupun pengantaran selalu terjaga di suhu dingin. Dengan begitu, saat dikonsumsi, setiap produk Re.juve terjaga kualitas nutrisinya.

Richard berharap, penggunaan rPET dapat memberikan pengaruh positif bagi pembentukan kebijakan pemerintah dalam mengatasi sampah plastik. Beberapa aturan ini misalnya mewajibkan penggunaan rPET dan makin banyaknya fasilitas pengolahan sampah plastik yang memadai.

“Memasuki usia ke-9 tahun, kami terus berkomitmen memberikan yang terbaik untuk banyak orang,” kata Richard.

Hmm, sebuah ikhtiar yang menarik dan patut dicontoh produk mamin lainnya, ya, Sob.

Exit mobile version