Bangka Belitung selain dikenal karena keeksotisan pemandangan alamnya juga dikenal sebagai daerah penghasil timah. Ya, timah merupakan salah satu unsur kimia dalam tabel periodik yang memiliki simbol (Sn) dan nomor atom 50. Timah juga tidak hanya bisa diolah menjadi batangan saja, melainkan menjadi bahan baku smartphone dan kerajinan tangan yang dinamakan dengan Pewter.
Dalam Pewter sendiri memiliki kandungan material batu timah (Sn) hingga 97%, tembaga (Cu) sebanyak 2% dan antimony (Sb) sebanyak 1%. Kerajinan tangan dari bahan timah ini sering digunakan menjadi produk unggulan untuk souvenir dan cinderamata. Untuk kerajinan tangan timah di Pulau Bangka, bisa kamu temukan di pusat kota Pangkal Pinang, tepatnya di belakang Museum Timah Indonesia.
Tempat lain pengolahan timah di Pulau Bangka juga bisa kamu temukan di kota Sungailiat. Di tempat ini, pengunjung bisa melihat kerajinan yang diproduksi secara manual oleh pengrajin lokal. Biasanya dalam pembuatan kerajinan timah, dibutuhkan waktu satu minggu hingga satu bulan, sesuai dengan tingkat kesulitan produk yang dibuat dan juga proses mendapatkan bahan baku.
Ya, bahan baku timah tentunya tidak bisa sembarang diambil oleh masyarkat. Pasalnya, timah masuk kategori material strategis bagi negara dan hajat hidup orang banyak. Harga bahan baku timah sendiri bisa dimulai dari Rp5.00 hingga jutaan rupiah (tergantung kualitasnya). Untuk hasil jadi kerajinan timah di Pulau Bangka, biasanya dijadikan kriya seperti miniatur Pulau Bangka, kapal laut, perahu phinisi, meriam, kereta kuda, kereta api, plakat, truk pengangkut, hingga gantungan kunci.
Proses Pembuatan Kerajinan Pewter
Biasanya, pembuatan Pewter dimulai dengan meleburkan batang timah hingga mencair. Proses ini memakan waktu kurang lebih 15-20 menit. Lalu, ketika semuanya sudah melebur, lelehan siap dicetak sesuai pola yang diinginkan. Kemudian cetakan ditunggu hingga dingin dan mengeras. Setelah itu, tahap yang dilakukan pengrajin adalah melakukan penghalusan yang dilanjutkan dengan penyambungan.
Lalu, untuk membuat hasil Pewter mengkilap dan tidak kusam, dilakukan pengamplasan (waktu tidak ditentukan) hingga hasil kerajinan tangan terlihat halus. Tahap terakhir, barulah setiap rangkaian-rangkaian yang sudah disambung dirakit menjadi bentuk barang jadi. Waktu dalam proses perakitan ini tergantung dari keahlian masing-masing pengrajin Pewter, ukuran hingga kerumitan barang tersebut.