Atlet sepak bola berkebangsaan Jerman, Mesut Ozil, memutuskan pensiun dari panggung rumput hijau yang membesarkan namanya. Melalui unggahannya di akun Instagram @m10_official, pesepakbola muslim Mezut Ozil umumkan pensiun. Alasannya, cedera yang dialaminya beberapa waktu belakangan tak kunjung pulih.
Pemain kelahiran Gelsenkirchen, 15 Oktober 1988, itu menyampaikan rasa terima kasih dan ucapan mengharukan kepada rekan-rekan dalam klub sepakbola yang pernah merumput bersama dia.
“Ini merupakan perjalanan luar biasa yang dipenuhi dengan momen dan emosi yang tak terlupakan. Saya ingin berterima kasih kepada klub saya, Schalke 04, Werder Bremen, Real Madrid, Arsenal FC, Fenerbahce, Basaksehir, dan para pelatih yang mendukung saya, ditambah rekan satu tim yang telah menjadi teman,” tulis Ozil, sebagaimana tersiar pada Rabu (22/3/2023).
“Terima kasih untuk semua penggemar saya yang telah menunjukkan begitu banyak cinta kepada saya tidak peduli keadaan dan tidak peduli klub mana yang saya wakili. Sekarang saya menantikan semua yang ada di depan saya dengan istri saya yang cantik, Amine, dan dua putri saya yang cantik, Eda dan Ela. Sampai jumpa lagi, Mesut!” tutur Ozil.
Dia menjelaskan kondisi fisik yang menyulitkannya untuk melanjutkan karier sebagai pemain sepakbola. Padahal, di mata jutaan penggemar sepak bola, Ozil telah menciptakan kesan mendalam. Bahkan di luar lapangan, Mesut Ozil sebagai pesepakbola muslim pun kerap menggoreskan citra positif kepada publik. Namun, keputusannya mengumumkan pensiun atau gantung sepatu sudah bulat.
“Saya telah menjadi pemain sepakbola profesional selama hampir 17 tahun dan saya merasa sangat berterima kasih atas kesempatan itu. Tetapi, dalam beberapa minggu dan bulan terakhir, setelah menderita beberapa cedera, semakin jelas bahwa inilah saatnya untuk meninggalkan panggung besar sepakbola,” sambungnya.
Selama berkiprah di sejumlah klub Eropa, Ozil telah menunjukkan penampilan memesona. Keterampilannya menggocek bola menular saat ia memperkuat tim nasional Jerman pada 2010 dan 2014. Ozil yang gemilang dalam melancarkan umpan-umpan turut mempersembahkan gelar Piala Dunia bagi Nationalelf–julukan timnas Jerman–pada 2014.
Mengutip Transfermarkt, Mesut Ozil mula-mula bermain di beberapa klub sepak bola Jerman. Dia pernah merumput untuk Westfalia 04 Gelsenkirchen (1995–1998), DJK Teutonia Schalke (1998–1999), DJK Falke Gelsenkirchen (1999–2000), dan Rot-Weiss Essen (2000–2005).
Kemudian dia mencatatkan diri memperkuat dua kesebelasan di liga utama Bundesliga secara profesional, yaitu Schalke (2006–2008), lalu melejit bersama Werder Bremen (2008–2010).
Kemudian dia dipinang klub Spanyol Real Madrid pada 2010, sebelum hijrah ke Arsenal pada 2013. Dalam kedua tim besar Eropa ini, Ozil banyak diandalkan melancarkan serangan ke gawang lawan hingga meraih berbagai gelar prestisius.
Pada 2018, Ozil memutuskan mundur dari timnas Jerman. Alasan utamanya, dia menghadapi terpaan rasisme dan diperlakukan dengan tidak hormat karena keturunan Turki. Isu rasisme kala itu memanas di tengah debat politik di Negeri Panzer lantaran derasnya arus masuk imigran. Bahkan opini minor terhadap atlet yang bertandang ke Indonesia pada Mei 2022 lalu ini menguat setelah reaksi keras publik atas foto Ozil bersama Presiden Turki Tayyip Erdogan.
Selepas berbagai terpaan itu, penampilan Ozil bersama Arsenal yang mulai menurun belakangan membuat dirinya “diasingkan” oleh si pelatih, Mikel Arteta. Akhirnya, Ozil memutuskan hengkang, dan pindah ke liga Turki. Di sana, Ozil bermain untuk klub Fenerbahce, lalu Istanbul Basaksehir.
Bersahabat, Assist pun Hebat
Bintang sepakbola Cristiano Ronaldo punya kenangan kebersamaan dengan Ozil. Semasa memperkuat Real Madrid, keduanya bagaikan dua sisi pisau cukur tajam yang andal dalam memperbesar pundi gol-gol El Real. Kelincahan Mesut Ozil sebagai jenderal lini tengah Real Madrid kala itu seringkali menghasilkan umpan berbuah gol. Siapa lagi jika bukan kepada Ronaldo assist itu ditujukan Ozil.
Koneksi Ozil dengan pemain Portugal yang kini bermain di Liga Arab Saudi itu ternyata membentuk tali persahabatan di luar lapangan. Bahkan, keduanya saling bertoleransi. Cristiano Ronaldo yang nonmuslim pernah mengingatkan pesepakbola muslim Mesut Ozil karena sempat lupa mengucap bismillah menjelang masuk ke ruang ganti.
Tak hanya itu, kebalikannya, di saat senggang, Mesut Ozil kerap berbagi hal tentang ajaran Islam kepada Ronaldo. Di antaranya, mengajarinya Bahasa Arab dan cara membaca Al-Qur’an.
Selama tiga musim kebersamaan mereka di markas Real Madrid, Santiago Bernabeu, keduanya telah berkontribusi dalam raihan gelar bergengsi baik di Liga Spanyol maupun Copa Del Rey. Amat disayangkan bagi Ronaldo, Real Madrid malah memutuskan menjual Mesut Ozil pada 2013. Itu membuat Ronaldo merasa kehilangan sahabat terbaik di lapangan.
“Penjualan Ozil adalah berita yang sangat buruk bagi saya. Dia adalah pemain yang paling tahu gerakan saya di depan gawang. Saya marah karena Ozil pergi,” kata Ronaldo dilansir dari Sportskeeda, Sabtu (14/1/2023).
“Mesut Ozil menjadikan saya striker terbaik dunia.”
Mesut Ozil lalu berlabuh menuju Liga Premier Inggris bersama klub Arsenal. Dalam suatu momen saat bermain untuk Arsenal, Ozil pernah melayangkan pujian untuk CR7. Bagi Ozil, eks-striker Manchester United itu mendorongnya menjadi pemain yang lebih baik.
“Saya sangat menikmati bermain dengannya (Ronaldo) karena dia membuat saya lebih baik di lapangan dan dia juga pria yang hebat. Saya memberinya banyak assist dan dia tidak membutuhkan saya untuk mengingatkannya tentang itu,” ujar Mesut Ozil.
Mesut Ozil yang pesepakbola muslim sudah mengumumkan pensiun di usia 34. Sahabatnya, Ronaldo, dalam usia 38 masih kekar mengolah si kulit bundar. Jika boleh berandai-andai jadi pemain sepak bola profesional, kamu akan bermain hingga usia berapa, Sob?