Perusahaan Antariksa Negara Rusia, Roscosmos mengabarkan jika modul pesawat luar angkasa milik Rusia yakni Luna-25 telah menabrak permukaan Bulan pada Minggu (20/8) waktu setempat.
Kabar tentang pesawat luar angkasa milik Rusia yang menabrak Bulan tersebut, telah dirilis langsung oleh Roscosmos melalui keterangan resminya.
“Sekitar pukul 14.57 waktu Moscow (18.57 WIB), koneksi dengan wahana bulan otomatis tersebut terputus. Hasil analisis awal menunjukkan bahwa deviasi antara parameter aktual dan parameter yang dihitung dari maneuver propulsi menyebabkan wahana antariksa Luna-25 memasuki orbit yang tidak ditentukan dan lenyap setelah menabrak permukaan Bumi,” tulis Roscosmos.
Saat ini, komisi antar departemen badan antariksa di Rusia sedang membentuk tim khusus untuk menyelidiki penyebab kecelakaan tersebut.
Sekedar informasi saja, misi Luna-25 sendiri merupakan wahana antariksa Rusia yang akan bertugas selama lebih dari empat dekade. Modul pesawat luar angkasa tersebut diluncurkan ke Bulan pada Jumat (11/8) pukul 02.11 waktu Moscow atau 06.11 WIB.
Dalam peluncurannya, Luna-25 dibantu menggunakan roket Soyuz-2.1b. Penerbangan pesawat antariksa tersebut dilakukan dari Kosmodrom Vostochny yang merupakan sebuah bandar antariksa Rusia yang terletak di Oblast Amur, Rusia.
Sebelumnya usia juga pernah meluncurkan satelit pertama yakni Sputnik 1 pada 1957 silam. Sedangkan untuk misi Luna-25 ini menjadi yang pertama bagi Rusia sejak Luna-24 diluncurkan pada 1976 silam, dengan kata lain misi Luna-25 menjadi misi Rusia ke Bulan pertama dalam kurun waktu 47 tahun terakhir.
Dengan gagalnya peluncuran misi Luna-25 maka berdampak pada program misi ke Bulan yang akan dikembangkan oleh Rusia. Para ilmuwan di Rusia pun berulang kali mengeluhkan program luar angkasa negaranya setelah dilemahkan oleh manajemen buruk yang tertarik pada proyek luar angkasa yang tidak realistis.
Tidak hanya itu saja, manajemen program luar angkasa Rusia sendiri dilaporkan banyak disalahgunakan oleh para koruptor.