Sampaijauh.com
No Result
View All Result
  • Terbaru
  • Perindustrian
    • Logam
    • Kreatif
    • Pariwisata
    • IKM
    • Mamin
    • Otomotif
    • Ragam Industri
  • Inspirasi Nyata
    • Tokoh Inspiratif
    • Kelompok Inspiratif
    • Produk Inspiratif
  • Hiburan
    • Agenda
    • Gaya Hidup
    • Olahraga
    • Trending
  • Sains dan Teknologi
  • Cerita Korporasi
  • Kreasi
    • Foto
    • Video
Sampaijauh.com
No Result
View All Result
Home Sains dan Teknologi

Perut Bumi: Gerbang Peradaban Dunia yang Tak Terelakkan

Jutaan tahun yang lalu, manusia rupanya sudah menggunakan tembaga serta perunggu!

Penulis :Debby Utomo
January 25, 2023
in Sains dan Teknologi
Waktu Baca: 4 menit
0 0
0
perut bumi

ilustrasi Bumi di tangan manusia. Sumber: GETTY via Forbes.

40
VIEWS
Bagikan ke Whatsapp

Tak bisa dimungkiri, peradaban manusia sudah terjadi sejak berpuluh-puluh tahun, Sob. Namun yang perlu digaris bawahi adalah; setiap perjalan hidup manusia, di sana terdapat evolusi yang menunjukkan kemajuan dalam berkehidupan. Mulai dari penemuan alat berburu, kemajuan dalam produksi pangan dan pertanian, hingga munculnya pengolahan timah untuk kebutuhan industri maupun sehari-hari. 

Dilansir History, peradaban manusia dimulai pada Prehistoric Period alias Periode Prasejarah–kira-kira terjadi pada 2,5 juta tahun lalu hingga 1.200 SM (Sebelum Masehi). Periode tersebut secara umum terbagi menjadi 3, Sob, yakni Stone Age (Zaman Batu), Bronze Age dan Copper Age (Zaman Perunggu dan Zaman Tembaga), serta Iron Age (Zaman Besi).

1. Stone Age (Zaman Batu)

ilustrasi zaman Batu. Sumber: history.com.

Zaman Batu terdiri dari tiga periode yakni Paleolitik, Mesolitik, dan Neolitik, zaman ini ditandai dengan penggunaan alat-alat oleh nenek moyang manusia purba dan transformasi akhirnya dari budaya berburu dan meramu menjadi pertanian serta produksi pangan. Selama periode ini, manusia purba hidup berdampingan dengan sejumlah kerabat hominim yang sudah punah, seperti Neanderthal dan Denisovan. 

Selama periode ini, manusia purba hidup di gua dan gubuk tepee. Mereka menggunakan alat-alat seperti batu dan tulang hewan, serta kapak batu merah untuk berburu hewan maupun binatang liar. Mangsa yang diincar adalah mammoth berbulu, rusa, dan bison. Mereka juga memancing serta mengumpulkan buah-buahan, serta kacang-kacangan.

ilustrasi zaman Batu. Sumber: history.com.

Berakhirnya periode ini menandai berakhirnya Zaman Es (Ice Age) pula yang mengakibatkan kepunahan banyak mamalia besar dan naiknya permukaan laut serta perubahan iklim yang akhirnya menyebabkan manusia migrasi. 

2. Bronze Age dan Copper Age (Zaman Perunggu dan Zaman Tembaga)

Perut Bumi
ilustrasi Bronze Age. Sumber: history.com.

Selama Zaman Perunggu (sekitar 3.000 SM sampai 1.300 SM) peradaban manusia menunjukkan evolusi baru. Dilansir History, manusia mulai melakukan pengerjaan logam, seperti perunggu dan paduan tembaga serta timah. Manusia mulai mengetahui bahwa logam yang lebih keras bisa menggantikan batu untuk senjata serta perkakas. 

Dikutip Makin Metals, sebuah teori menunjukkan bahwa perunggu mungkin telah ditemuak ketika tembaga dan batu kaya timah digunakan untuk membuat campfire rings. Saat batu-batu itu dipanaskan oleh api, logam yang terkandung di dalam batu tersebut meleleh dan bercampur, Sob. 

Munculnya penggunaan logam memicu inovasi di peradaban manusia, termasuk bajak yang ditarik sapi dengan bantuan roda, Sob. Menurut laporan Britannica.com, manusia juga menemukan inovasi pada pembuatan logam, bahwa pengurangan bijih logam campuran mampu menciptakan perunggu. Beberapa perunggu bahkan diolah lagi menggunakan timbal, antimon, dan arsenik. Namun yang paling terkenal kala itu adalah tembaga dan timah. 

Penemuan perunggu pada akhirnya digunakan oleh ‘pandai besi’ untuk menjadi kepala kapak dan ujung tombak. Lalu logam cair juga digunakan untuk membuat bejana berongga atau patung. Selain penemuan penggunaan logam, pada era ini manusia menemukan tekstil–pakaian sebagian besar terdiri dari bahan wol seperti rok, kilt, tunik, dan jubah.

Dikutip dari Britannica, perunggu pada akhirnya menjadi bahan terpenting dari peradaban manusia. Hingga pada akhirnya, logam langka di lembah sungai aluvial tersebut bahkan kudu diimpor dari berbagai daerah ke daerah tertentu. 

Kebutuhan akan logam dan perunggu ini pada akhirnya menyebabkan hubungan perdagangan dan operasi penambangan, Sob. Britannica melaporkan kalau ketersediaan timah merupakan masalah bagi beberapa wilayah karena pasokannya terbatas di Timur Tengah. Berdasarkan catatan sejarah, peradaban Zaman Perunggu dikenal melampaui batas dari peradaban sebelumnya karena manusia harus memenuhi kebutuhan sumber logam.

3. Iron Age (Zaman Api)

Perut Bumi
ilustrasi Iron Age. Sumber: history.com.

Menuruskan era perunggu dan tembaga, pada Zaman Api, penemuan cara memanaskan dan menempa besi–kira-kira 1.300 SM hingga 900 SM–menjadikan era ini semakin melejit dari sebelumnya. Bahkan, pada era ini logam dipandang lebih berharga daripada emas, dan besi tempa yang dinilai lebih mudah dibuat daripada perunggu. Sejak saat itu, senjata diproduksi secara massal dengan bahan baja. 

Selain itu, pada era ini manusia sudah mampu membangun perencanaan kota dengan membangun rumah di sepanjang jalan beraspal atau berbatu dengan pemasangan sistem air per rumah. 

Pencapaian Teknologi Yunani dan Roma (500 Sebelum Masehi – 500 Masehi)

Tak lama setelah Iron Age, peradaban manusia kian canggih, Sob. Salah satunya adalah yang terjadi di Yunani-Roma karena adanya faktor teknologi yang luar biasa yakni peleburan besi dan berbagai teknik metalurgi lainnya, menyebar jauh melampaui Provinsi Kekaisaran Romawi. Sejak saat itu, penggunaan logam di Yunani dan Kepulauan Aegean pada awal periode Klasik sekitar 500 SM adalah hal yang lumrah. 

Lalu, Bagaimana Teknik Peleburan Ini Menyebar ke Seluruh Dunia?

Pada awal periode Klasik, beberapa pandai besi merancang proses sementasi untuk memanaskan ulang batangan besi di antara lapisan arang untuk mengkarburasi permukaan besi. Dari proses tersebut, nantinya akan menjadi baja. 

Namun, proses tersebut jika diperkeras lebih lanjut, lalu dipalu, dan ditempa bakal bisa menghasilkan bilah pisau serta pedang berkualitas tinggi. Baja terbaik di zaman Romawi adalah baja Seric yang kemudian dibawa ke dunia Barat dari India.

Bumi adalah Sumber dari Peradaban Dunia

Setelah mengetahui sejarah panjang peradaban manusia, tak terelakkan, sumber daya alam yang berasal dari Bumi maupun ‘perut’ Bumi turut menyertai peradaban panjang evolusi manusia, Sob. 

Secara tidak langsung, penemuan dan penggunaan sumber daya alam seperti perunggu dan tembaga, sukses mengantarkan manusia menuju peradaban baru yang lebih efisien. Apakah ini bisa dikatakan sebagai sesuatu yang brilian? Tentu. Sebab, dari penggunaan batu sebagai alat kebutuhan sehari-hari menuju penemuan perunggu, tembaga hingga besi sebagai penggantinya hingga digunakan ke berbagai wilayah di dunia adalah sebuah evolusi menakjubkan yang menjadi bukti bahwa; ‘perut’ Bumi merupakan gerbang peradaban dunia yang berhasil dimanfaatkan secara fungsional oleh manusia. 

Tags: peradaban manusiaPerut Bumisains dan teknologisejarah peradaban

Artikel Terkait

Kegiatan donor darah PT IMIP
Berita Pilihan

PT IMIP Menggelar Donor Darah Bersama

December 1, 2023
Lima macam identitas gender dalam masyarakat Bugis tradisional (Foto: Radarmukomuko.disway.id)
Inspirasi Nyata

5 Identitas Gender dalam Masyarakat Bugis Kuno

November 17, 2023
(Ilustrasi: allianzco.id).
Berita Pilihan

Kenaikan Suhu Global Sudah Terasa Hingga Indonesia

November 15, 2023
kriteria akun google
Sains dan Teknologi

Kriteria Akun Google yang Bakal Dihapus per 1 Desember 2023

November 14, 2023
Baterai Listrik_1
Otomotif

Baterai Listrik Jadi Alternatif Energi Penggerak Otomotif

November 10, 2023
(Ilustrasi: linknet.id).
Sains dan Teknologi

Serangan Siber Kuartal III 2023 di Indonesia Alami Penurunan

November 8, 2023

TERBARU

Berita Pilihan

PT IMIP Menggelar Donor Darah Bersama

December 1, 2023
Cerita Korporasi

CSR Sinergi Berdaya Kawasan IMIP, Penanaman Bibit Mangrove

November 28, 2023
Gaya Hidup

10 Alasan Anak Muda Harus Memulai Investasi dari Sekarang

November 19, 2023
Agenda

Pekan Seni Rupa Art Jakarta 2023 Resmi Digelar, Banyak Area Menarik!

November 18, 2023
Gaya Hidup

Tren Konsep Rumah Mezzanine, Simak Untung dan Ruginya

November 18, 2023

Terpopuler

  • 8 tahapan pembuatan sepatu

    Begini 8 Tahapan Pembuatan Sepatu di Pabrik Manufaktur

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Ernest Prakasa Dirikan Rumah Produksi ‘IMAJINARI’

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • 4 Tahapan Eksplorasi Pertambangan, Hasilkan Kualitas Terbaik!

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Perbedaan Istilah Sumber Daya dan Cadangan, Jangan Tertukar!

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Mengenal Apa Itu Pasir Kuarsa yang Miliki 7 Manfaat di Sektor Industri

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
Facebook Twitter Youtube Instagram TikTok
Sampaijauh.com

Inspirasi Nyata Di Sekitar Kita

Jl. Kembang Kerep No.14A, RT.6/RW.2, Kembangan Sel., Kec. Kembangan, Kota Jakarta Barat, Daerah Khusus Ibukota Jakarta 11610

[email protected]

MENU

  • Terbaru
  • Perindustrian
  • Inspirasi Nyata
  • Hiburan
  • Sains dan Teknologi
  • Cerita Korporasi
  • Kreasi

Pages

  • Contact
  • Pedoman Media Siber
  • Sobat Sampai Jauh
  • Syarat dan Ketentuan Privasi
  • Tentang Kami
  • Tim Kami

© 2023 #inspirasinyatasekitarkita

No Result
View All Result
  • Terbaru
  • Perindustrian
    • Logam
    • Kreatif
    • Pariwisata
    • IKM
    • Mamin
    • Otomotif
    • Ragam Industri
  • Inspirasi Nyata
    • Tokoh Inspiratif
    • Kelompok Inspiratif
    • Produk Inspiratif
  • Hiburan
    • Agenda
    • Gaya Hidup
    • Olahraga
    • Trending
  • Sains dan Teknologi
  • Cerita Korporasi
  • Kreasi
    • Foto
    • Video

© 2023 #inspirasinyatasekitarkita

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In
Go to mobile version