Tak bisa dimungkiri, peradaban manusia sudah terjadi sejak berpuluh-puluh tahun, Sob. Namun yang perlu digaris bawahi adalah; setiap perjalan hidup manusia, di sana terdapat evolusi yang menunjukkan kemajuan dalam berkehidupan. Mulai dari penemuan alat berburu, kemajuan dalam produksi pangan dan pertanian, hingga munculnya pengolahan timah untuk kebutuhan industri maupun sehari-hari.
Dilansir History, peradaban manusia dimulai pada Prehistoric Period alias Periode Prasejarah–kira-kira terjadi pada 2,5 juta tahun lalu hingga 1.200 SM (Sebelum Masehi). Periode tersebut secara umum terbagi menjadi 3, Sob, yakni Stone Age (Zaman Batu), Bronze Age dan Copper Age (Zaman Perunggu dan Zaman Tembaga), serta Iron Age (Zaman Besi).
1. Stone Age (Zaman Batu)
Zaman Batu terdiri dari tiga periode yakni Paleolitik, Mesolitik, dan Neolitik, zaman ini ditandai dengan penggunaan alat-alat oleh nenek moyang manusia purba dan transformasi akhirnya dari budaya berburu dan meramu menjadi pertanian serta produksi pangan. Selama periode ini, manusia purba hidup berdampingan dengan sejumlah kerabat hominim yang sudah punah, seperti Neanderthal dan Denisovan.
Selama periode ini, manusia purba hidup di gua dan gubuk tepee. Mereka menggunakan alat-alat seperti batu dan tulang hewan, serta kapak batu merah untuk berburu hewan maupun binatang liar. Mangsa yang diincar adalah mammoth berbulu, rusa, dan bison. Mereka juga memancing serta mengumpulkan buah-buahan, serta kacang-kacangan.
Berakhirnya periode ini menandai berakhirnya Zaman Es (Ice Age) pula yang mengakibatkan kepunahan banyak mamalia besar dan naiknya permukaan laut serta perubahan iklim yang akhirnya menyebabkan manusia migrasi.
2. Bronze Age dan Copper Age (Zaman Perunggu dan Zaman Tembaga)
Selama Zaman Perunggu (sekitar 3.000 SM sampai 1.300 SM) peradaban manusia menunjukkan evolusi baru. Dilansir History, manusia mulai melakukan pengerjaan logam, seperti perunggu dan paduan tembaga serta timah. Manusia mulai mengetahui bahwa logam yang lebih keras bisa menggantikan batu untuk senjata serta perkakas.
Dikutip Makin Metals, sebuah teori menunjukkan bahwa perunggu mungkin telah ditemuak ketika tembaga dan batu kaya timah digunakan untuk membuat campfire rings. Saat batu-batu itu dipanaskan oleh api, logam yang terkandung di dalam batu tersebut meleleh dan bercampur, Sob.
Munculnya penggunaan logam memicu inovasi di peradaban manusia, termasuk bajak yang ditarik sapi dengan bantuan roda, Sob. Menurut laporan Britannica.com, manusia juga menemukan inovasi pada pembuatan logam, bahwa pengurangan bijih logam campuran mampu menciptakan perunggu. Beberapa perunggu bahkan diolah lagi menggunakan timbal, antimon, dan arsenik. Namun yang paling terkenal kala itu adalah tembaga dan timah.
Penemuan perunggu pada akhirnya digunakan oleh ‘pandai besi’ untuk menjadi kepala kapak dan ujung tombak. Lalu logam cair juga digunakan untuk membuat bejana berongga atau patung. Selain penemuan penggunaan logam, pada era ini manusia menemukan tekstil–pakaian sebagian besar terdiri dari bahan wol seperti rok, kilt, tunik, dan jubah.
Dikutip dari Britannica, perunggu pada akhirnya menjadi bahan terpenting dari peradaban manusia. Hingga pada akhirnya, logam langka di lembah sungai aluvial tersebut bahkan kudu diimpor dari berbagai daerah ke daerah tertentu.
Kebutuhan akan logam dan perunggu ini pada akhirnya menyebabkan hubungan perdagangan dan operasi penambangan, Sob. Britannica melaporkan kalau ketersediaan timah merupakan masalah bagi beberapa wilayah karena pasokannya terbatas di Timur Tengah. Berdasarkan catatan sejarah, peradaban Zaman Perunggu dikenal melampaui batas dari peradaban sebelumnya karena manusia harus memenuhi kebutuhan sumber logam.
3. Iron Age (Zaman Api)
Menuruskan era perunggu dan tembaga, pada Zaman Api, penemuan cara memanaskan dan menempa besi–kira-kira 1.300 SM hingga 900 SM–menjadikan era ini semakin melejit dari sebelumnya. Bahkan, pada era ini logam dipandang lebih berharga daripada emas, dan besi tempa yang dinilai lebih mudah dibuat daripada perunggu. Sejak saat itu, senjata diproduksi secara massal dengan bahan baja.
Selain itu, pada era ini manusia sudah mampu membangun perencanaan kota dengan membangun rumah di sepanjang jalan beraspal atau berbatu dengan pemasangan sistem air per rumah.
Pencapaian Teknologi Yunani dan Roma (500 Sebelum Masehi – 500 Masehi)
Tak lama setelah Iron Age, peradaban manusia kian canggih, Sob. Salah satunya adalah yang terjadi di Yunani-Roma karena adanya faktor teknologi yang luar biasa yakni peleburan besi dan berbagai teknik metalurgi lainnya, menyebar jauh melampaui Provinsi Kekaisaran Romawi. Sejak saat itu, penggunaan logam di Yunani dan Kepulauan Aegean pada awal periode Klasik sekitar 500 SM adalah hal yang lumrah.
Lalu, Bagaimana Teknik Peleburan Ini Menyebar ke Seluruh Dunia?
Pada awal periode Klasik, beberapa pandai besi merancang proses sementasi untuk memanaskan ulang batangan besi di antara lapisan arang untuk mengkarburasi permukaan besi. Dari proses tersebut, nantinya akan menjadi baja.
Namun, proses tersebut jika diperkeras lebih lanjut, lalu dipalu, dan ditempa bakal bisa menghasilkan bilah pisau serta pedang berkualitas tinggi. Baja terbaik di zaman Romawi adalah baja Seric yang kemudian dibawa ke dunia Barat dari India.
Bumi adalah Sumber dari Peradaban Dunia
Setelah mengetahui sejarah panjang peradaban manusia, tak terelakkan, sumber daya alam yang berasal dari Bumi maupun ‘perut’ Bumi turut menyertai peradaban panjang evolusi manusia, Sob.
Secara tidak langsung, penemuan dan penggunaan sumber daya alam seperti perunggu dan tembaga, sukses mengantarkan manusia menuju peradaban baru yang lebih efisien. Apakah ini bisa dikatakan sebagai sesuatu yang brilian? Tentu. Sebab, dari penggunaan batu sebagai alat kebutuhan sehari-hari menuju penemuan perunggu, tembaga hingga besi sebagai penggantinya hingga digunakan ke berbagai wilayah di dunia adalah sebuah evolusi menakjubkan yang menjadi bukti bahwa; ‘perut’ Bumi merupakan gerbang peradaban dunia yang berhasil dimanfaatkan secara fungsional oleh manusia.