Sejumlah perusahaan besar dalam negeri maupun luar negeri dikabarkan sedang berlomba-lomba “mengambil kue bisnis” Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) di Indonesia nih, Sob. Hal ini terlihat dari Institute of Economics and Financial Analysis (IEEFA) beberapa waktu belakangan.
Putra Adhiguna selaku analis energi IEEFA menjelaskan bahwa saat ini sudah ada sinyal meningkatnya permintaan publik untuk pemasangan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS). Karena inilah perusahaan besar dalam negeri maupun luar negeri berlomba-lomba “mengambil kue bisnis” PLTS tersebut.
“Utamanya dari sektor komersil dan industri yang semakin tampak,” jelasnya kepada salah satu media online di Indonesia pada, Kamis (16/11/2023).
Tercatat, Indonesia memiliki potensi sumber daya energi terbarukan yang signifikan lebih dari 3.600 Gigawatt (GW), di mana potensi surya lebih dari 3.200 GW, namun pemanfaatan saat ini hanya sekitar 200 Megawatt (MG).
Untuk itu, Indonesia diharapkan perlu melakukan langkah percepatan untuk pemanfaatannya.
Di sisi lain, Fabby Tumiwa selaku Direktur Eksekutif IESR serta Ketua Umum Asosiasi Energi Surya Indonesia (AESI) menyatakan pemanfaatan energi surya di Indonesia dapat tumbuh dengan sejumlah pertimbangan.
Pertimbangan tersebut pertama adalah PLTS sebagai global fenomena dan merupakan pilihan utama bagi negara bisnis untuk melakukan dekarbonisasi. Dalam 5 tahun terakhir kapasitas PLTS secara global pun menunjukkan peningkatan yang cukup pesat.
Kedua, PLTS merupakan pilihan teknologi paling rasional bagi Indonesia untuk mencapai dekarbonisasi di 2060 atau lebih awal. Apalagi ketersediaan sumber daya yang mencapai 3600 GW, sifatnya yang modular dan cepat dipasang, serta harganya semakin terjangkau, tentunya potensi ini dilirik oleh perusahaan besar untuk menggarap bisnis PLTS di Indonesia semakin serius.
Diketahui, saat ini Indonesia telah memiliki PLTS terapung pertama dan terbesar di Indonesia di Kelanis, yang mampu memproduksi listrik sekitar 618 ribu kWh per tahun atau setara dengan pengurangan emisi CO2 515 ton per tahun.