Pertumbuhan Industri Manufaktur Andalkan Sektor ILMATE

Sektor industri logam, mesin, alat transportasi dan elektronika (ILMATE) berkontribusi paling besar.

Pertumbuhan Industri Manufaktur

Ilustrasi industri manufaktur. (Foto: kemenperin.go.id).

Sektor industri logam, mesin, alat transportasi, dan elektronika (ILMATE) masih menjadi andalan di daftar kontributor utama pertumbuhan industri manufaktur pada kuartal pertama 2023. Diketahui, sektor ILMATE tumbuh mencapai 14,23 persen (dari tahun ke tahun), melampaui kinerja ekonomi nasional yang tumbuh sebesar 5,03 persen pada periode yang sama.

“Sektor ILMATE tetap menjadi kontributor utama dalam menopang pertumbuhan industri manufaktur di triwulan I-2023, dengan kontribusinya mencapai 25,96 persen (year on year), meningkat dibandingkan periode sebelumnya (triwulan IV-2022) sebesar 25,16 persen,” kata Sekretaris Direktorat Jenderal ILMATE Kementerian Perindustrian Yan Sibarang Tandiele di Jakarta, Senin (8/5).

Secara rinci, hampir seluruh subsektor ILMATE memiliki 2 digit angka pertumbuhan. Yang terbesar ialah subsektor industri alat angkutan yang melaju di angka 17,27 persen, diikuti industri logam dasar (15,51 persen), serta industri barang logam, komputer, barang elektronik dan peralatan listrik (12,78 persen).

Sekretaris Dirjen ILMATE Kemenperin memaparkan tumbuhnya industri alat angkutan sebagai salah satu subsektor ILMATE didorong keberhasilan program insentif diskon pajak penjualan atas barang mewah ditanggung pemerintah (PPnBM-DTP) kendaraan roda empat yang mampu memberikan stimulus bagi peningkatan kinerja lini industri pendukungnya, terutama yang bergerak di industri komponen otomotif.

“Pertumbuhan industri alat angkutan di triwulan pertama 2023 tumbuh signifikan dan berkontribusi sebesar 9,67 persen terhadap capaian industri pengolahan nonmigas. Juga dipacu oleh peningkatan produksi kendaraan untuk memenuhi permintaan kendaraan baru menjelang Lebaran serta peningkatan produksi kendaraan listrik,” paparnya.

Selain itu, subsektor industri logam dasar yang merupakan terbesar kedua dalam capaian kinerja pertumbuhan didorong adanya lonjakan permintaan luar negeri terutama produk olahan bijih nikel, seperti fero nikel, nikel matte, dan nikel pig iron.

Pertumbuhan di industri logam dasar disebabkan banyaknya permintaan mineral olahan. Tentu ini pertanda baik karena sejalan dengan program pemerintah menjalankan kebijakan hilirisasi industri. Secara urgen, ini terkait upaya peningkatan nilai tambah bahan baku dalam negeri yang memiliki dampak luas bagi perekonomian nasional.

Ditjen ILMATE Kemenperin akan terus melakukan upaya peningkatan pertumbuhan industri manufaktur khususnya sektor ILMATE yang diharapkan terus dapat menjadi andalan.

“Dengan kebijakan yang mendukung transformasi industri 4.0, meningkatkan daya saing, dan peningkatan produktivas industri seperti kebijakan green transportation melalui pengembangan kendaraan bermotor berbasis listrik dan hilirisasi industri,” pungkasnya.

Exit mobile version