Beberapa waktu lalu publik dihebohkan dengan kasus kematian anak kecil akibat digigit hewan peliharaannya yang ternyata terinfeksi rabies. Virus rabies yang ditularkan hewan seperti anjing, kucing, dan kera melalui air liur atau saliva saat menggigit atau menjilat manusia sangat berbahaya. Lalu bagaimana pertolongan pertama saat tergigit hewan terinfeksi rabies?
Pertama-tama Sobat harus mengetahui terlebih dahulu ciri hewan yang terinfeksi rabies. Melansir laman Dinas Kesehatan Provinsi Bali, ciri-ciri hewan terkena rabies terbagi menjadi dua tipe gejala, yaitu ganas dan jinak.
Tipe ganas juga terbagi menjadi stadium prodromal, eksitasi, dan paralisis. Stadium prodromal (2–3 hari) hewan yang terinfeksi rabies akan terlihat malaise, tidak mau makan, agak jinak, demam subfebris, dan refleks kornea menurun.
Lalu pada stadium eksitasi (3–7 hari), hewan rabies reaktif dengan menyerang dan menggigit benda bergerak, gangguan makan pica (memakan berbagai benda termasuk tinjanya sendiri), lupa pulang, gangguan mata juling atau strabismus, dan ejakulasi spontan.
Terakhir pada stadium paralisis, ciri-ciri hewan rabies akan menunjukkan ekor jatuh, tulang wajah atau mandibula jatuh, lidah keluar, ludah berhamburan, dan kaki belakang terseret hingga akhirnya mati.
Sementara pada tipe jinak (dumb) yang umumnya muncul setelah stadium paralisis di tipe ganas, hewan akan terlihat diam, berpenampilan tenang tapi akan mengganas kalau didekati.
Perlu diketahui, masa inkubasi virus rabies setelah masuk ke tubuh manusia biasanya 2–8 minggu, kadang-kadang 10 hari sampai 2 tahun, tetapi rata-rata masa inkubasinya 2–18 minggu. Setelah sekitar 2 minggu berdiam di bekas gigitan, virus rabies yang masuk akan berjalan ke otak dan kemudian menyerang organ dalam tubuh seperti ginjal, paru-paru, hati, dan selanjutnya menyerang jaringan tubuh lain.
Gejala pada manusia saat terinfeksi virus rabies adalah luka infeksi bekas gigitan hewan akan berubah warna jadi kemerahan disertai demam, mual, rasa nyeri di tenggorokan, keresahan, takut air (hidrophobia), takut cahaya, dan liur yang berlebihan (hipersaliva).
Sebelum muncul gejala lebih lanjut, orang yang sudah tergigit anjing harus segera diberi pertolongan pertama. Begini urutan caranya:
- Cucilah gigitan hewan dengan sabun atau deterjen di bawah air mengalir selama 10–15 menit. Pencucian harus segera dilakukan setelah terjadi jilatan, cakaran, atau gigitan oleh hewan rabies.
- Bila pada bekas gigitan belum mengeluarkan darah, pegang lukanya hingga darah keluar. Keluarnya darah ini mencegah masuknya bakteri ke dalam luka yang justru memungkinkan terjadinya infeksi.
- Setelahnya, luka gigitan harus diberikan obat antiseptik antara lain povidon iodine, alkohol 70%, atau zat antiseptik lainnya.
- Hubungi rabies center atau tenaga medis untuk pertolongan selanjutnya. Biasanya dokter akan memberikan Vaksin Anti Rabies (VAR) dan Serum Anti Rabies (SAR). Tujuan pemberian VAR dan SAR untuk membangkitkan sistem imunitas dalam tubuh terhadap virus rabies dan diharapkan antibodi yang terbentuk akan menetralisasi virus rabies.
Nah, itu dia, Sob, pertolongan pertama saat tergigit hewan terinfeksi rabies. Jangan disepelekan, ya, karena menurut data Kementerian Kesehatan, sepanjang Januari–April 2023 sudah ada 31 ribu kasus rabies dengan 11 di antaranya berujung kematian. Penyebab infeksi rabies 95 persennya karena gigitan anjing.
Untuk mencegahnya, Sobat juga kudu hati-hati, ya.