Documenta fifteen merupakan salah satu pameran seni kontemporer bertaraf internasional. Pameran seni tersebut akan diselenggarakan di Kota Kassel, Jerman pada 18 Juni – 25 September 2022. Pada kesempatan ini Indonesia pertama kali termasuk dari peserta pameran seni documenta fifteen.
Rencananya pameran yang akan berlangsung di Jerman ini akan berlangsung selama 100 hari. Tentu hal ini merupakan pertama kali bagi Indonesia bisa mengirim perwakilan seniman untuk bergabung menjadi peserta dan memamerkan hasil karyanya di pameran seni di kancah internasional seperti documenta fifteen.
Nantinya selama pameran berlangsung akan seperti layaknya sebuah festival seni. Berbagai karya seni dari program-program yang telah diterapkan sebagai agenda sehari-hari di setiap anggota seniman lumbung.
Apa itu lumbung?
Lumbung merupakan suatu wadah kreatif untuk kolektif seni Indonesia. Para anggota lumbung ini berisikan organisasi seni atau seniman secara individu yang memiliki keterlibatan dalam pameran documenta fifteen.
Pada dasarnya lumbung terbagi menjadi tiga bagian. Dua di antaranya adalah lumbung Indonesia, dan lumbung interlokal.
“Jika berbicara mengenai lumbung yang terlibat untuk pameran documenta fifteen adalah lumbung interlokal. Saat ini lumbung interlokal berjumlah 14 anggota,” ujar Ajeng Nurul Aini, bagian dari ruangrupa, Direktur Artistik Documenta fifteen saat diwawancarai dalam sesi bincang warung kopi di Gudskul Ekosistem, Rabu (2/3/2022).
Selain organisasi seni, lumbung juga melibatkan peran aktif dari para individu seniman Indonesia. Khusus untuk seniman dalam pameran tersebut bisa berjumlah kurang lebih sekitar 40 orang.
Setiap konsep memiliki nilai dasar lumbung
Seperti yang dikatakan sebelumnya, pada saat pameran nanti perwakilan anggota lumbung Indonesia akan menampilkan karya dari program masing-masing anggota.
Adapun dari masing-masing karya tetap menerapkan nilai dasar daripada lumbung, yakni kolektivitas, humor, kemurahan hati, kepercayaan, kemerdekaan, keingintahuan, ketahanan, regenerasi transparansi, kecukupan, dan konektivitas antar anggota.
Lantas sudah sejauh mana persiapan untuk pameran seni tersebut?
Berbicara tentang persiapan untuk karya seni yang akan dibawa pada pameran tersebut rupanya telah dilakukan selama kurang lebih sekitar dua tahun ke belakang, tepatnya di awal tahun 2020.
“Sampai saat ini mestinya persiapan sudah rampung sekitar 70%,” tutur Ajeng kembali.
Selain itu, nantinya pada pameran seni internasional ini bukan hanya menampilkan karya yang sudah jadi saja, melainkan adapula karya yang dibuat secara spontanitas.