Siapa di sini yang tahu Daun Purik? Yups, daun yang dikenal dengan nama Kratom ini banyak tumbuh di wilayah Asia Tenggara, mulai dari Indonesia, Malaysia, hingga Thailand. Tumbuhan yang diketahui memiliki nama latin Mitragyna speciosa ini banyak digunakan sebagai obat tradisional oleh masyarakat di wilayah Asia Tenggara.
Di Indonesia sendiri, Daun Purik sering diolah menjadi jamu atau teh herbal, baik dalam bentuk bubuk, serbuk dan kapsul. Khasiatnya sendiri diketahui baik untuk tubuh, mulai dari menambah stamina tubuh, meredakan nyeri, hingga mampu meredakan gangguan cemas dan depresi.
Khasiat tersebut tak lepas dari kandungan yang ada pada Kratom, yakni memiliki beberapa jenis senyawa alkaloid seperti Mitragynine, 7-hydroxymitragynine, Speciociliatine, Corynantheidine, Speciogynine, Paynantheine dan Mitraphylline.
Tapi tahukah, Sobat, jika Indonesia kini menjadi produsen terbesar Daun Purik? Bahkan negara seperti Amerika Serikat dan beberapa negara Eropa menjadi target ekspor Kratom. Hal ini diungkapkan Kementerian Koperasi dan UKM (Kemenkop UKM) melalui keterangan resminya.
Kemenkop UKM sendiri memiliki rencana untuk mengembangkan Kratom melalui Koperasi Produsen Anugerah Bumi Hijau (Koprabuh) bekerja sama dengan petani di Kalimantan Barat.
“Saat ini Koprabuh sudah bekerja sama dengan para petani dengan Kalimantan Barat. Pengembangan budidaya Kratom bisa kita diperluas dengan memanfaatkan program perhutanan sosial,” ujar Teten Masduki melalui keterangan resminya.
Selain itu, dengan banyaknya permintaan Daun Purik dari Amerika Serikat dan negara-negara di Eropa, pemerintah akan mendorong komoditas Kratom dengan regulasi yang kuat demi keberlangsungan produk Kratom di pasar global.
“Dalam regulasi, saat ini Kratom bukan produk yang dilarang, jadi bisa dibudidaya dan diperdagangkan. Dan juga tidak dilarang untuk ekspor baik dalam bentuk Kratom powder atau Kratom ekstrak,” tambahnya.
Di sisi lain, Senior Kebijakan Publik American Kratom Association (Senior fellow of public policy of AKA), Mac Haddow mengatakan banyak penduduk Amerika Serikat yang membutuhkan pengobatan melalui Kratom.
Potensi perdagangan Kratom sebelum pandemi pun terbilang sangat tinggi, namun saat ini terjadi evaluasi dampak ekonomi produk Kratom di Amerika Serikat dan diperkirakan angkanya turun hanya mencapai 1,3 miliar dolar Amerika Serikat atau setara Rp19,32 triliun.
“Perluasan pasar Kratom bukan hanya bermanfaat bagi 200 ribu petani di Indonesia, tetapi juga penduduk Amerika. Untuk menyelamatkan hidup mereka dan itulah yang terjadi di Amerika Serikat,” ujar Mac Haddow seperti dikutip GNFI.
Sekadar informasi tambahan buat Sobat, meskipun Daun Purik memiliki berbagai khasiat baik untuk tubuh, namun tumbuhan ini juga memiliki dampak atau efek samping bagi tubuh manusia. Risiko-risiko tersebut antara lain mengakibatkan sembelit, tidak nafsu makan, penurunan berat badan secara drastis, insomnia, tekanan darah tinggi, gangguan hati (jika sering dikonsumsi), pusing, dan kejang-kejang.