Buat Sobat yang mager buat latihan kebugaran atau berolahraga berat, ada kabar baik, nih. Ada sebuah olahraga baru yang menarik dan bisa kamu cobain di ruangan sekitar tempat tinggalmu, atau halaman yang nggak perlu luas-luas amat. Nama olahraga baru ini adalah roundnet (diucapkan “ronet”).
Mulai diperkenalkan di Bandung, Jawa Barat pada tahun 2020, olahraga ronet berasal dari Chicago, Amerika Serikat. Ronet termasuk olahraga tangan berupa permainan sederhana memakai alat sebuah bola karet dan lingkaran jaring atau net.
Olahraga baru roundnet diciptakan pada 1989 oleh Jeff Knurek, seorang karikaturis. Knurek mulanya membuat alat-alat permainan untuk warga di sekitar tempat tinggalnya. Cara memainkannya mirip dengan beberapa olahraga tangan lain, seperti voli, tenis meja, badminton, dan tenis.
Sebagai olahraga yang baru dipopulerkan di Indonesia tiga tahun belakangan, ronet belum banyak dimengerti oleh masyarakat awam. Meskipun begitu, ronet sedang dikembangkan untuk menjadi lebih populer, khususnya di kalangan pelajar dan mahasiswa.
Ketua Umum Persatuan Olahraga Roundnet Seluruh Indonesia (PORSI), Genta Fajar, mengungkapkan, di AS awalnya olahraga ini disebut dengan spikeball. Nama ini diambil dari merek atau jenama alat olahraga yang dipakai untuk permainan roundnet.
Lalu gimana ceritanya olahraga ronet masuk ke Indonesia?
Genta menceritakan, ide memperkenalkan ronet muncul di masa pandemi Covid-19 sekitar awal tahun 2020. Pembatasan kegiatan masyarakat di luar rumah membuat sebagian besar waktu dan kegiatan dijalankan di rumah. Di sisi lain, publik juga diimbau untuk melakukan kegiatan positif yang dapat meningkatkan sistem imun demi menjaga kesehatan dan mencegah terjangkit Covid-19.
“Waktu itu, saya dan teman-teman mencoba mengenalkan olahraga ronet ini di sekitar daerah Bandung. Olahraga ini mudah dijalankan di halaman rumah,” kata Genta dalam acara Bincang Sehat Aktif Bergerak, Indonesia Sehat di Aula Gedung Dr R. Soeharto Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia, Jakarta, Kamis (7/9/2023).
Mudah Diterapkan dan Terus Dipopulerkan
Genta mengungkapkan, bertepatan dengan awal pandemi Covid-19 di Indonesia, tanggal 26 Februari 2020 disepakati sebagai Hari Ronet Nasional. Sejak mulai dicoba dimainkan oleh warga di pusat Kota Bandung, ronet dengan cepat meluas dan ditiru oleh masyarakat di beberapa area lain sekitarnya, seperti di Soreang, Padalarang, dan sekitar jembatan layang Pasupati.
“Karena mereka pada nggak punya kerjaan, jadi mudah berkembang (luas). Selain itu, olahraga roundnet itu cukup menggemaskan, menyenangkan, dan penuh tantangan,” ujar Genta.
Sobat dapat mencoba memainkan ronet dengan menyiapkan beberapa perlengkapan dan alat, yaitu bola kenyal berukuran segenggaman tangan orang dewasa, jaring trampolin berbentuk lingkaran dengan panjang diameter 90 cm dan tinggi 21 cm dari tanah.
Untuk memainkannya, diperlukan minimal 4 orang yang terbagi masing-masing tim beranggotakan dua orang. Ronet juga bisa dimainkan 5 pemain dalam satu tim. Dalam ruang gerak melingkar 360 derajat, setiap tim hanya boleh menyentuh bola sebanyak tiga kali seperti aturan dalam voli.
Intinya, cara memainkan olahraga baru yang dinamakan roundnet mengharuskan pemain di setiap tim untuk segera memantulkan bola ke trampolin jaring. Bila bola tidak dapat dikembalikan sempurna di kerangka jaring oleh satu tim, maka poin didapat oleh tim lawan.
Genta menjelaskan, PORSI sedang menghimpun perwakilan pengurus dari berbagai provinsi se-Indonesia. Dia menargetkan pada 2024, sedikitnya 19 pemerintah provinsi mendukung pengajuan ronet sebagai cabang olahraga baru ke Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI). Pada akhir September mendatang, akan digelar kejuaraan roundnet internasional di Bali yang diikuti 6 negara peserta.
Ronet juga mulai masuk ke sekolah dan kampus-kampus agar semakin masif dikenal masyarakat dan sebagai pilihan kegiatan ekstrakurikuler. Genta yakin, kelak sejumlah perguruan tinggi akan menyediakan jalur beasiswa prestasi ronet bagi calon mahasiswanya.
Sejauh ini, kata dia, beberapa kampus sudah menyediakan beasiswa bagi mahasiswa berprestasi di bidang ronet, di antaranya Universitas Muhammadiyah Yogyakarta dan Universitas Pasundan, Bandung.
Banyak Manfaat, Minim Risiko Cedera
Dalam acara diskusi yang sama, dokter spesialis kedokteran olahraga DR dr. Listya Tresnanti Mirtha mengungkapkan, melakukan olahraga ronet memberi banyak manfaat. Secara umum, ronet turut mendukung kebugaran tubuh. Selain itu, ronet dapat melatih kecepatan, kelenturan, ketahanan fisik.
Terlebih karena tidak memerlukan peralatan serumit olahraga permainan lainnya, ronet relatif mudah dilakukan oleh siapa saja.
“Bisa dimainkan di rumput, pantai, lapangan keras, atau tergantung tempat lainnya,” ucap dr. Listya.
Berikut keuntungan lainnya dari melakukan ronet:
- Melatih kekuatan dan daya tahan otot tubuh melalui beberapa gerakan seperti melompat, melempar, dan memukul,
- Mengasah keterampilan, koordinasi, dan ketangkasan,
- Meningkatkan rasa kebersamaan dan persahabatan terutama dalam turnamen ronet antartim,
- Menghilangkan stres dan menjaga kesehatan mental karena permainannya menyenangkan dan kompetitif, dan
- Minim risiko cedera karena bentuk permainannya sederhana.
“Maka ronet bisa menjadi pilihan bagi warga yang ingin berkegiatan fisik tapi takut cedera,” ucap dr. Listya.
Sobat tertarik mencobanya? Selamat berolahraga dan menjaga kesehatan, ya.