Meskipun saat ini penyebaran virus Covid-19 mulai mereda, namun masyarakat di seluruh dunia harus tetap waspada. Pasalnya, virus yang ditemukan di Wuhan, Tiongkok ini berkembang menjadi varian baru. Adapun gejala bagi penderita Covid-19 varian baru beraneka ragam, bukan hanya demam melainkan mudah merasakan lelah saat bangun tidur.
Selain mudah lelah, gejala dari pasien penderita Covid-19 varian baru yang ditemukan lainnya adalah tenggorokan terasa sakit bila dibandingkan dengan flu biasa. Hal ini, diungkapkan oleh Kepala Studi Kesehatan ZOE, Profesor Tim Spector melalui akun Twitter pribadinya.
“Kasus Covid (varian baru) dua kali lebih banyak dari flu biasa saat ini, rasionya tidak pernah setinggi ini,” jelas Profesor Tim Spector, pada Kamis (1/12/2022).
Dalam wawancara bersama The Independent, Tim Spector juga menjelaskan jika kebanyakan orang masih terpaku pada demam sebagai gejala utama Covid-19. Pada saat ini, dua pertiga dari kasus Covid-19 berawal dari sakit tenggorokan.
“Demam dan kehilangan penciuman sangat jarang sekarang. Akibatnya, banyak sekali lansia merasa tidak terkena Covid sehingga tidak melakukan tes karena menganggapnya cuma meriang biasa,” tambah Spector.
Di sisi lain, Pakar Penyakit Menular, Celine Gounder, juga menjelaskan bahwa varian baru Omicron XBB mampu menembus kekebalan dari vaksin maupun infeksi sebelumnya. Meski demikian, perlindungan dari vaksin tetap sangat bermanfaat karena membuat penderita hanya mengalami gejala ringan.
Sekedar infomasi saja, varian baru jenis XBB saat ini pun menjadi penyebab lonjakan kasus positif Covid di Indonesia sejak November 2022. Melihat tren kenaikan ini, Kementerian Kesehatan (Kemenkes) memprediksi puncak Omicron akan terjadi pada akhir tahun mendatang.
Akan tetapi, penularan subvariant Omicron XBB cenderung lebih mudah dibanding subvarian Omicron lainnya. Nah, buat Sobat SJ yang sudah merasakan sakit tenggorokan, ada baiknya kamu cek apakah kamu terinfeksi Covid-19 varian Omicron XBB atau tidak.