Seperti yang sudah dikabarkan sebelumnya, kini pemerintah telah meresmikan pabrik bahan baku baterai listrik dengan teknologi hidrometalurgi. Nah, apakah itu teknologi hidrometalurgi? Anak metalurgi wajib paham, nih!
Sebelum kita bahas lebih jauh, perlu kamu pahami bahwa dalam proses pengolahan nikel sebenarnya terbagi menjadi dua macam teknologi ekstraksi, yaitu pirometalurgi dan hidrometalurgi. Keduanya merupakan metode yang berbeda. Kira-kira apa perbedaan pirometalurgi dan hidrometalurgi, ya? Yuk kita ketahui bersama-sama!
Pengertian Pirometalurgi dan Hidrometalurgi
Menurut Kyle, 2010 yang dikutip oleh Jurnal Ekstrasi Nikel Laterit Soroako Menggunakan Asam Sulfat karya Nida Khoirina Siregar, proses pirometalurgi (smelting) merupakan cara pengolahan mineral dengan menggunakan suhu tinggi, panas yang berasal dari tanur bahan bakar batu bara (kokas).
Sedangkan, masih dari sumber yang sama, hidrometalurgi adalah proses pengolahan mineral yang dilakukan menggunakan pedindihan larutan kimia dengan suhu relatif lebih rendah. Nah, dari sini kita bisa melihat perbedaan pirometalurgi dan hidrometalurgi, ya, Sob.
Proses Ekstraksi yang Berbeda
Berdasarkan jurnal berjudul Perbandingan Pirometalurgi dan Hidrometalugi, proses pirometalurgi merupakan metode pengambilan logam dari bijih yang paling tua. Sebab, saat menggunakan suhu tinggi akan terjadi peleburan dan sifat dari cara ini sendiri adalah cepat, artinya hanya memerlukan waktu dalam hitungan jam.
Sementara itu, hidrometalurgi merupakan proses ekstraksi logam yang bijih-bijihnya terlebih dahulu diolah menggunakan reaksi air atau pelarutan berkadar rendah dan suhu yang relatif rendah pula.
Berbicara mengenai sifatnya, hidrometalurgi memiliki karakter lebih lambat dari pirometalurgi. Diperkirakan lamanya waktu untuk mengolah nikel pada proses ini bisa memakan hitungan hari hingga bulan.
Kelebihan Kedua Metode
Menurut Kyle dan Simate, tahun 2010 yang dikutip dalam jurnal Ekstraksi Nikel Laterit Soroako Menggunakan Asam Sulfat karya Nida Khoirina Siregar, kelebihan jika memakai metode pirometalurgi adalah sudah teruji baik (well proven), menghasilkan nikel yang tinggi, serta menggunakan reagen yang murah dan bisa didapat dengan mudah.
Sedangkan untuk hidrometalurgi sendiri kelebihannya, sebagai berikut:
- Bijih hanya perlu dihancurkan menjadi beberapa bagian kecil
- Pada proses pemanggangan bijih nikel penggunaan batu bara dan kokas berfungsi sebagai reduktor jumlah yang besar dan dapat dihilangkan
- Metode yang efektif untuk bijih dengan peringkat rendah
- Menggunakan suhu rendah
- Reagen yang murah dan mudah diperoleh
- Produk yang dihasilkan punya struktur nanometer kemurnian tinggi
Hasil Produk dari Pirometalurgi dan Hidrometalurgi
Melalui pengolahan nikel menggunakan metode pirometalurgi, maka bisa menghasilkan produk berupa nickel matte, NPI, FeNi. Bahkan melalui proses ini juga bisa menghasilkan produk stainless steel.
Produk hasil dari proses hidrometalurgi biasanya berupa MHP (Mixed Hydroxide Precipitate) dan NiOh (nikel hidroksida). Di sisi lain, melalui metode ini juga menghasilkan produk bersifat futuristic seperti campuran logam berbasis nikel, pelapisan logam, dan baterai.
Dari penjelasan di atas bisa disimpulkan bahwa baik metode pirometalurgi dan hidrometalurgi punya perbedaan masing-masing. Namun, belakangan ini hidrometalurgi menjadi proses ekstraksi metalurgi yang banyak dipakai oleh industri. Terlebih metode ini berguna untuk pengolahan nikel untuk bahan baku baterai kendaraan listrik.
Indonesia sendiri punya pabrik yang menggunakan metode hidrometalurgi, loh, Sob. Lokasinya ada di PT QMB New Energy Materials yang terletak di Kawasan Indsutri PT Indonesia Morowali Industrial Park (IMIP).
Kabarnya teknologi ini menjadi pencetak sejarah di Indonesia karena digadang-gadang dapat memenuhi kebutuhan bahan baku baterai lithium generasi kedua secara global! Nantinya, pabrik tersebut akan memproduksi material energi baru dari bijih nikel laterit.
Keren banget, bukan? Jadi semakin mantap saja Indonesia demi menyambut perubahan era baru. Hasilnya kita nantikan bersama-sama ya, Sobat!