Kenaikan harga, mungkin kata yang meresahkan warga Indonesia belakangan ini. Dari mulai harga BBM, listrik, tiket pesawat, cabai, garam dan kini harga telur ayam menyusul meroket. Berdasarkan catatan Ikatan Pedagang Pasar Indonesia, kini harga telur ayam telah menembus Rp33.000/kg dan ini merupakan rekor kenaikan tertinggi dalam kurun waktu 5 tahun terakhir. Tentunya masyarakat Indonesia penasaran dengan penyebab kenaikan harga telur ayam saat ini.
Namun alih-alih mendapatakan jawaban soal harga telur yang to the moon, masyarakat malah dibuat bingung dengan aksi saling lempar pendapat oleh 3 menteri Indonesia.
Menteri Perdagangan Zulhas menyebut kenaikan harga ini disebabkan oleh bansos (bantuan sosial) dari Kementerian Sosial. Soalnya di dalam paket bansos gratis itu ada telur. Ia menilai, hal tersebut membuat lonjakan permintaan terhadap telur naik secara signifikan.
“Ini Kemensos rapel bansos 3 bulan dan sebagian besar telur,” ujar Mendag Zulhas di DPR, Rabu (24/8) kemarin.
Dituding menjadi alasan ketersediaan telur jadi langka dan harganya meroket karena dipakai bansos. Menteri Sosial (Mensos) Risma pun tak terima disebut kementeriannya menjadi ‘dalang’ naiknya harga telur. Disebutkan bahwa bansos ke jutaan orang tidak mungkin selalu memakai telur, namun juga ada uang tunai. Jadi ketiadaan pasokan telur bukan salahnya.
“Yang jelas saya enggak bantu telur, karena nggak mungkin. Gimana cara baginya orang jutaan jumlahnya, kita bagi pecah sampai sana. Kita bantu uang ya,” kata Risma, Rabu (24/8).
Di satu sisi, Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul juga mengatakan bahwa pasokan telur tidak ada masalah, produktivitas masih aman. Mentan Syahrul malah menyebut Mendag Zulhas yang justru lebih tahu masalah ini.
“Tanya Mendag, yang jelas produktivitas oke,” pungkasnya di Gedung Kemenko Ekonomi, Jakarta, Rabu (24/8).
Meski tak mendapatkan jawaban dari para pemangku kebijakan di Indonesia mengenai penyebab kenaikan harga telur ayam, namun alasan sebenarnya meroketnya harga telur ayam juga bisa dipicu dari fenomena yang terjadi beberapa waktu belakangan ini. Apa saja itu?
Naiknya Harga Pakan Ayam
Salah satu penyebab harga melejit adalah dikarenakan harga pakan ayam yang meningkat hingga 27 persen. Selain itu salah satu bahan pakan ayam yaitu jagung juga meningkat hingga 30 persen.
Konflik Rusia-Ukraina
Kenaikan harga pangan ini juga bisa karena konflik Rusia-Ukraina. Kenapa begitu? Karena ketiadaan pasokan pangan dari dua negara tersebut untuk pasar global menyebabkan kelangkaan hingga melonjaknya harga komoditas tertentu.
Perubahan Iklim
Nah selain adanya perang, perubahan iklim juga bisa membuat naiknya harga telur. Cuaca eksrem akibat perubahan iklim memengaruhi sektor pertanian dan menurunkan imbal hasil dari komoditas hingga menyebabkan inflasi.
Kondisi New Normal Pasca Pandemi Covid-19
Selain konflik Rusia-Ukraina dan ancaman perubahan iklim, jangan lupakan juga bahwa dunia masih dalam kondisi new normal sehabis pandemi Covid-19. Ekonomi belum pulih ke kondisi sebelumnya. Hal ini juga-lah yang membawa dampak pada harga pangan termasuk telur.
Produktivitas Telur Berkurang
Meski Mentan Syahrul bilang bahwa produktivitas telur aman, nyatanya yang terjadi di lapangan, produksi telur berkurang di kalangan perternak yang akhirnya bisa menjadi penyebab kenaikan harga telur.