Seperti yang kita ketahui belum lama ini pemerintah menargetkan pada 2027 untuk tidak mengimpor bahan bakar minyak (BBM) melalui program mandatorI biodiesel 30. Adapun dengan menghentikan impor BBM ini diterapkan kebijakan mandatori B30 yang memiliki beberapa faktor penting biodiesel 30 perlu dilanjutkan di Indonesia.
Kebijakan mandatori B30 dirancang karena bertujuan untuk Indonesia agar bisa menghemat devisa serta dapat meningkatkan kesejahteraan petani melalui mandatori Bahan Bakar Nabati (BBN).
Rencananya pada 2027 nanti tidak ada impor bahan bakar minyak dan beralih menggunakan kendaraan listrik, serta meningkatkan biodiesel 30 persen (B30) dengan mengoptimalkan produksi BBN.
Dengan potensi green fuel berbasis sawit lokal ini cukup besar sebagai substitusi energi fosil mulai dari Biodiesel (B30), bensin Nabati, Diesel Nabati, dan Avtur nabati.
Tentunya dengan berjalannya penerapan program mandatori biodiesel ini akan berpengaruh pada devisa negara. Dalam hal ini, dampak dari program tersebut adalah bisa untuk menghemat devisa negara.
Menurut Direktur Eksekutif Palm Oil Agribusiness Strategic Policy Institute (PAPSI), Tungkot Sipayung memaparkan terdapat lima faktor penting dalam program mandatori biodiesel, antara lain sebagai berikut.
Biofuel jalur hilirisasi sawit
Faktor pertama ini dikarenakan adanya biofuel. Biofuel ini merupakan sala satu jalur hilirisasi kelapa sawit Indonesia.
Sampai sejauh ini yang telah dihasilkan oleh biofuel berupa biodiesel, biohidrokarbon, diesel sawit, bensin sawit, avtur sawit, bioetanol, biogas, biodiesel alga, dan lain sebagainya.
Mengurangi ketergantungan fosil
Kedua, faktor dari program mandatori 30 ini terdapat ketahan energi yang bisa mengurangi ketergantungan pada energi fosil. Juga diversifikasi sumber daya energi EBT, dan menghemat fosil untuk generasi selanjutnya.
Mengurangi emisi gas rumah kaca
Sementara faktor yang ketiganya, yaitu bisa mengurangi emisi gas rumah kaca (mitigasi perubahan iklim). Penurunan emisi ini juga yang menjadi target pemerintah.
Untuk dapat mengurangi emisi gas rumah kaca ini bisa melalui pengurangan produksi dan konsumsi energi fosil. Hal ini pun juga dipenuhi oleh komitmen Nationally Determined Contributions (NDCs)/Paris Agreement, Glasgow Commitment.
Diperkirakan melalui program mandatori biodiesel 30 hingga tahun 2030 ini pemerintah targetkan bisa mencapai 29%.
Manfaat untuk sosial ekonomi
Faktor keempat dari program mandatori biodiesel 30 ini ternyata bisa berdampak untuk manfaat sosial ekonomi.
Bagian instrumen pasar CPO dunia
Pada faktor yang kelima dari pentingnya program mandatori biodiesel 30 ini yang merupakan bagian dari instrument stabilitas pasar CPO dunia (market leader).