Pada awal tahun 2021, aplikasi WhatsApp telah memperbarui kebijakan privasi. Dalam kebijakan barunya perlu ada persetujuan dari pengguna jika tetap ingin menggunakan aplikasi chatting tersebut. Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) sudah memanggil pihak WhatsApp terkait kebijakan privasi yang baru, Kominfo menghimbau masyarakat tetap berhati-hati menggunakan layanan online dan teliti dalam membaca ketentuan.
Kabar kebijakan baru ini membuat heboh jagat raya termasuk di Indonesia dan tidak disangka-sangka, aplikasi Telegram justru terkena dampak lonjakan pengguna, di mana kedua aplikasi tersebut bersaing satu sama lain.
Pada awal bulan Januari 2021, Telegram menyatakan jumlah pengguna aktif mencapai lebih dari 500 juta. Bahkan, sebanyak 25 juta pengguna baru bergabung ke Telegram dalam kurun waktu 72 jam saja. Lewat pesan yang dikirim ke pengguna, Telegram mengungkapkan rasa terima kasihnya dan pencapaian tersebut tidak lepas dari pengguna yang mengundang orang-orang terdekat untuk bergabung.
Pavel Durov selaku salah satu pendiri Telegram menjelaskan pengguna baru paling banyak datang dari Asia yaitu 38 persen, disusul Eropa 27 persen, Amerika Latin 21 persen, dan Timur Tengah dan Afrika Utara 8 persen.
“Ini merupakan peningkatan yang signifikan dibandingkan tahun lalu, ketika 1,5 juta pengguna baru mendaftar setiap hari. Kami pernah mengalami lonjakan unduhan sebelumnya, sepanjang sejarah 7 tahun kami dalam melindungi privasi pengguna. Tapi kali ini berbeda,” ungkap Durov.
Berbeda dari aplikasi lainnya, Durov menjelaskan bahwa Telegram telah menjadi tempat perlindungan terbesar bagi mereka yang mencari platform komunikasi yang berkomitmen pada privasi dan keamanan. Dirinya tidak ingin mengecewakan para pengguna di kemudian hari, tanggung jawab menjadi hal yang penting bagi Durov.
Sejak Telegram berdiri di tahun 2013, Durov mengklaim bahwa aplikasi ini belum pernah menggunakan satu byte pun dari data pribadi pengguna untuk dibagikan kepada pihak ketiga. Dirinya menambahkan Telegram tidak berurusan dengan marketing, penambang data, atau lembaga pemerintah. Semoga Telegram tetap bisa konsisten dalam memberikan kenyaman kepada penggunanya ya. Bagaimana, apakah kamu termasuk yang tertarik mencoba aplikasi Telegram?