Sampaijauh.com
  • Terbaru
  • Perindustrian
    • Logam
    • Kreatif
    • Pariwisata
    • IKM
    • Mamin
    • Otomotif
    • Ragam Industri
  • Inspirasi Nyata
    • Tokoh Inspiratif
    • Kelompok Inspiratif
    • Produk Inspiratif
  • Hiburan
    • Agenda
    • Gaya Hidup
    • Olahraga
    • Trending
  • Sains dan Teknologi
  • Cerita Korporasi
  • Kreasi
    • Foto
    • Video
No Result
View All Result
Sampaijauh.com
No Result
View All Result
Home Sains dan Teknologi

Penemuan Gunung Bawah Laut di Pacitan, Aktif atau Tidak?

Sejumlah pakar mengungkap penyebab munculnya gunung bawah laut di Pacitan.

Penulis :Wulan Octaviani| Editor :Robertus Roni
February 15, 2023
in Sains dan Teknologi
Waktu Baca: 3 menit
0 0
0
Profil Batimetri 3 Dimensi Gunung Bawah Laut. Sumber foto: dok. Badan Informasi Geospasial

Profil Batimetri 3 Dimensi Gunung Bawah Laut. Sumber foto: dok. Badan Informasi Geospasial

104
VIEWS
Bagikan ke Whatsapp

Ada kabar dari bawah laut Indonesia, nih, Sob. Di Pacitan, Jawa Timur, dikabarkan ada penemuan gunung bawah laut yang punya tinggi hingga 2.300 meter dari dasar laut dengan diameter 10 kilometer.

Kabar ini disampaikan oleh Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Pacitan, Erwin Andriatmoko. Ia juga menyebut gunung yang ditemukan oleh Badan Informasi Geospasial (BIG) ini berada di kedalaman antara 3 hingga 4 kilometer dari permukaan air.

ArtikelTerkait

Mengenal Justice Collaborator

Mengenal Justice Collaborator dan Penerapannya di Indonesia

March 16, 2023
(Ilustrasi: buletinindonesianews.com).

Virus Zombie Berusia 48.500 Tahun Bisa Menginfeksi Manusia?

March 13, 2023

Lebih lanjut, untuk aktivitas dari gunung tersebut masih perlu diteliti, barulah bisa diketahui apakah gunung tersebut termasuk gunung yang aktif atau bukan.

Koordinator Pemetaan Kelautan BIG Fajar Triady Mugiarto mengungkakan lebih rinci di mana lokasi penemuan gunung bawah laut tersebut.

lokasi gunung bawah laut di pacitan
(Foto: Dok. Badan Informasi Geospasial)

“Gunung bawah laut yang baru ditemukan ini berada sekitar 260 kilometer di selatan Kabupaten Pacitan, tepatnya berada di perbatasan antara Jawa Tengah dan Jawa Timur,” kata Fajar, Senin (13/2/2023).

Banyak Pihak Sepakat Objek Tersebut adalah Gunung Bawah Laut

Fajar dari pihak BIG juga mengungkapkan telah melakukan rapat koordinasi teknis dengan sejumlah pihak pakar geologi, hidrografi, hingga perwakilan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Pacitan dan Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Timur. Bahkan pihak dari Kementerian ESDM, BRIN, hingga Pusat Hidro-Oseanografi TNI AL (Pushidrosal) juga menghadiri rapat ini.

Dari pertemuan tersebut, disepakati bahwa yang ditemukan BIG termasuk dalam kategori gunung bawah laut, baik dari sisi geologi maupun hidrografi dan juga menyesuaikan dengan dokumen International Hydrographic Organization (IHO) B6.

Gelembung-gelembung udara keluar dari area gunung api bawah laut (Banua Wuhu) pulau Mahengetang, Kepulauan Sangihe | Miriam Grandauer CC BY-SA 4.0
Gunung api bawah laut, Banua Wuhu, yang ada di Pulau Mahengetang, Kepulauan Sangihe. (Foto: Miriam Grandeur CC B).

“Berdasarkan dokumen International Hydrographic Organization (IHO) B6, definisi gunung bawah laut adalah fitur atau objek yang memiliki elevasi atau ketinggian yang berbeda dengan sekelilingnya. Beda tinggi lebih besar dari 1.000 meter di atas relief sekitarnya dengan diukur dari batimetri terdalam yang mengelilingi sebagian besar fitur atau objek tersebut,” terang Fajar.

Penyebab Munculnya Gunung Bawah Laut

Erwin menjelaskan, berdasarkan analisis yang dilakukan Badan Informasi Geospasial (BIG), gunung bawah laut itu bisa terbentuk karena ada efek tumbukan lempeng Indo-Australia di Samudra Hindia.

“Ibaratnya lantai karena ada desakan lalu ada yang menonjol. Hasil identifikasi para ahli, yang paling besar berada di selatan Pacitan,” paparnya, dengan klaim mengutip penjelasan BIG.

Penjelasan kemunculan gunung bawah laut di Pacitan ini juga dijelaskan oleh Pakar Geologi dari Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS), Prof Amin Widodo. Dia memaparkan sepanjang 200 kilometer dari pantai di Jatim memang merupakan lokasi tumbukan lempeng. Lempeng Indo-Australia bertemu dengan lempeng Eurasia di Samudra Hindia.

“Lempeng Indo-Australia di Samudra Hindia itu itu menyusup di bawah Eurasia yang ada di Pulau Jawa. Karena mendorong, maka ada bagian yang bisa naik lebih cepat dibandingkan yang lain,” papar Amin, Minggu (12/2/2023), melansir dari CNBC Indonesia.

Dorongan di lokasi tumbukan lempeng itu bahkan bisa mencapai 6 cm per tahun. Terlebih jika di Pacitan memiliki sifat batuan berbeda, naiknya bisa lebih cepat dari tumbukan yang lain. Tumbukan antarlempeng juga bisa menyebabkan gempa. Perlu penelitian lebih lanjut apakah ada potensi bencana lainnya yang bisa ditimbulkan dari gunung bawah laut tersebut.

Penentuan Nama untuk Gunung Bawah Laut Pacitan

Lebih lanjut, pada Maret 2023 juga akan dilaksanakan telaah untuk memutuskan pemberian nama terhadap objek yang ada di darat dan laut sesuai dengan Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 2 Tahun 2021 tentang Penyelenggaraan Nama Rupabumi.

Nama gunung bawah laut yang baru ditemukan ini harus ditentukan agar nantinya bisa masuk ke Gazeter Republik Indonesia, yaitu dokumen baku yang memuat nama rupabumi di wilayah Indonesia. Gazeter RI dilengkapi informasi jenis unsur, posisi, lokasi dalam wilayah administratif, dan data lain yang diperlukan serta telah dibakukan. Setelah itu, nama gunung bawah laut akan diajukan ke ranah internasional di The GEBCO Sub-Committee on Undersea Feature Names (SCUFN).

Hmm, kamu ada nama ide, Sobat? Yang pasti bukan nama orang ya, karena semua pihak setuju tak akan menggunakan nama orang untuk objek darat dan laut.

Tags: Badan Informasi Geospasiagunung bawah laut Indonesiagunung bawah laut pacitanpenemuan gunung bawah lautsampaijauh

Artikel Terkait

Mengenal Justice Collaborator
Sains dan Teknologi

Mengenal Justice Collaborator dan Penerapannya di Indonesia

March 16, 2023
(Ilustrasi: buletinindonesianews.com).
Sains dan Teknologi

Virus Zombie Berusia 48.500 Tahun Bisa Menginfeksi Manusia?

March 13, 2023
Alasan Seseorang Susah Move On
Hiburan

Alasan Seseorang Susah Move On Menurut Penjelasan Ilmiah

March 11, 2023
Musim Kemarau 2023
Sains dan Teknologi

Musim Kemarau 2023 akan Lebih Kering? Ini Penjelasan BMKG!

March 7, 2023
Hujan Terus Mengguyur Jawa
Sains dan Teknologi

Kenapa Hujan Terus Mengguyur Wilayah Jawa di Awal Maret?

March 2, 2023
Makhluk Yeti
Sains dan Teknologi

Apakah Makhluk Yeti Benar Ada? Ini Hasil dari Penelitiannya!

February 27, 2023

Terpopuler

  • Bandara Indonesia Paling Menyenangkan

    3 Bandara Indonesia Masuk Airport Paling Menyenangkan!

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Begini 8 Tahapan Pembuatan Sepatu di Pabrik Manufaktur

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • 15 Istilah dalam Dunia Tambang yang Sering Dijumpai

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • 18 Unit Polisi di Indonesia, Ada yang Kerja Bareng Anjing

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Terapkan Teknik STOP untuk Mindfulness dan Atasi Cemas

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Pemerintah Perketat Larangan Impor Baju dan Sepatu Bekas

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • 4 Tahapan Eksplorasi Pertambangan, Hasilkan Kualitas Terbaik!

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
Sampaijauh.com

© 2023 #inspirasinyatasekitarkita

Navigate Site

  • About Us
  • Pedoman Media Siber
  • Syarat dan Ketentuan Privasi
  • Contact
  • Redaksi

Follow Us

No Result
View All Result
  • Terbaru
  • Perindustrian
    • Logam
    • Kreatif
    • Pariwisata
    • IKM
    • Mamin
    • Otomotif
    • Ragam Industri
  • Inspirasi Nyata
    • Tokoh Inspiratif
    • Kelompok Inspiratif
    • Produk Inspiratif
  • Hiburan
    • Agenda
    • Gaya Hidup
    • Olahraga
    • Trending
  • Sains dan Teknologi
  • Cerita Korporasi
  • Kreasi
    • Foto
    • Video

© 2023 #inspirasinyatasekitarkita

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In
Go to mobile version