Siapa yang menyangka, di tengah-tengah pembangunan proyek MRT Jakarta fase 2A segmen Glodok-Kota (CP203), pekerja malah menemukan bangunan kuno dan artefak era Batavia di bawahnya? Ya, publik pun dihebohkan dengan penemuan kuno di proyek MRT kawasan Glodok tersebut pada Selasa (20/9). Sebelumnya, di daerah ini juga belum lama telah ditemukan rel trem jadul.
Lalu apa saja penemuan kuno yang ada proyek MRT kawasan Glodok tersebut? Yang paling mencolok adalah adanya saluran air terbentang di sepanjang area proyek sekitar 400 meter. Saluran air tersebut terbuat dari terakota, dilapisi bata kuning dan bata merah.
Saat para arkeolog meneliti lebih lanjut di lokasi penemuan, ternyata nggak cuma ada saluran air, namun jga ada jembatan Glodok kuno yang dulu dijadikan tempat penyebrangan kanal Kali Besar hingga banyak serpihan artefak seperti pecahan piring, bebatuan, bata, keramik hingga botol kaca. Lebih lanjut, Arkeolog Senior Universitas Indonesia (UI), Junus Satrio Atmodjo, mengatakan keramik itu diduga merupakan peninggalan abad 17-20.
Junus juga lebih lanjut mengungkap kemungkinan dari mana barang-barang kuno itu berasal. Proyek MRT fase 2A yang berada di kawasan Glodok ini berdekatan dengan sungai Ciliwung Lama yang juga berdekatan dengan permukiman penduduk China, Jepang hingga Arab dulunya. Mereka diduga kerap membuang sampah dan barang-barang di sungai.
“Karena dulu ini sungai, semua dibuang di sungai. pecahan gede, kecil buang sana,” tambah Junus.
Sekarang ini segala penemuan kuno di proyek MRT di petak Glodok-Kota itu sedang dievakuasi dengan hati-hati oleh para arkeolog. Rencananya, penemuan kuno itu akan dipindahkan dan dipajang di museum yang akan dibangun di sekitar kawasan Stasiun Kota Tua.
Hal ini diungkap oleh Direktur Konstruksi MRT Jakarta Silvia Halim, “Brick by brick kita ambil satu-satu, kita keep supaya di kemudian hari rencananya mau kita display sehingga bisa mengedukasi masyarakat semua,” ujarnya.
Wah menarik banget ya, Sob. Kira-kira di bawah jalanan Jakarta masih tersimpan peninggalan kuno apa lagi, ya?