Sejauh ini, mungkin Sobat SJ hanya mengetahui tumbuhan jamur bisa dikonsumsi untuk dijadikan sup atau sayuran yang segar saja. Tapi, tahukah kamu jika baru-baru ini ilmuwan di Finlandia menemukan sebuah jamur yang strukturnya sekuat kayu?
Jamur yang ditemukan tersebut bernama jamur tinder sejenis jamur patogen atau memiliki nama ilmiah Fomes fomentarius yang biasa tumbuh pada kulit kayu yang sudah rusak. Jamur dengan struktur sekuat kayu ini ternyata bisa dijadikan bahan alternatif pengganti plastik, lho.
Para peneliti di Finlandia menjelaskan jika jamur yang mirip telapak kuda ini sering digunakan untuk membuat bahan kulit. Karena kegunaan tersebut, maka peneliti terus mempelajari sifat dari jamur tinder tersebut dan diyakini mampu menjadi bahan alternatif pengganti plastik.
“Jamur ini berpotensi besar diaplikasikan dalam produk bahan multifungsi di masa depan. Masih ada banyak sekali solusi alami lainnya yang harus dieksplorasi,” terang peneliti senior dari Pusat Riset Teknik VTT Finlandia, Pezhman Mohammadi seperti dikutip dari Vice pada Kamis (23/2/2023).
Tapi, harus diingat nih, Sob, jenis jamur ini disarankan untuk tidak dikonsumsi karena dapat membahayakan tubuh. Selain itu, peneliti di Finlandia menyebutkan bahwa jamur tinder saat ini masih dieksplorasi untuk dijadikan peralatan medis, baju zirah, kerangka luar pesawat terbang hingga pelapis kaca depan mobil.
Tim peneliti Pezhman Mohammadi juga telah membedah isi jamur tinder dengan alat bantu tomografi komputer, difraksi sinar-X, dan spektroskopi inframerah. Di mana dari hasil bedah tersebut ditemukan tiga lapisan dalam jamur tinder yang membuatnya begitu kokoh.
Lapisan terluar berupa kerak keras, kemudian ada lapisan mirip busa yang disebut ‘konteks’, dan lapisan terakhir berupa tabung berongga padat yang disebut tabung hymenophore. Ketiga lapisan tersebut sebagian besar juga terdiri dari miselium dan komponen kimia yang serupa. Namun, memiliki struktur mikro dan kerapatan lapisan yang berbeda-beda.
Keunikan inilah yang membuat jamur tinder lebih kokoh daripada jamur kebanyakan, serta kekuatannya pun disebut setara dengan material berat lainnya seperti batang pohon. Diketahui pula bahwa sejauh ini pemanfaatan jamur seperti miselium yang berasal dari benang-benang halus jamur dapat diolah menjadi bahan bangunan.
Maka dari itu, potensi jamur sebagai pengganti plastik cukup menjanjikan di masa depan. Eits, tapi nggak semudah membalikkan telapak tangan, Sob. Para peneliti masih harus banyak menggali informasi atau penelitian lebih dalam lagi. Salah satu langkah penting yang harus dilakukan yaitu mempelajari bagaimana spora menciptakan tubuh buah-bagian jamur yang bisa kita lihat.
“Gabungan temuan semacam ini bisa dimanfaatkan untuk mengembangkan, misalnya material yang dapat diprogram untuk merasakan, memperbaiki diri hingga beradaptasi dengan berbagai situasi,” pungkas Mohammadi.
Jika memang nantinya jamur bisa sebagai pengganti plastik, apakah dapat menghilangkan plastik?