Industri gim termasuk salah satu subsektor industri kreatif yang terus tumbuh dan berkembang pesat beberapa tahun ini. Bahkan industri gim yang didominasi developer lokal hingga eSport berhasil mengharumkan nama Indonesia di kancah internasional hingga berkontribusi terhadap pendapatan yang fantastis.
Tepatnya, Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) menyebutkan pendapatan industri gim Indonesia terutama dari gim-gim buatan developer lokal mencapai Rp25 triliun selama 2022.
“Pasar gim nasional ini Rp25 triliun 2022,” kata Direktur Aplikasi Permainan, Televisi, dan Radio Kemenparekraf, Iman Santosa, saat acara program ‘Netas Peningkatan Kualitas SDM pada Sub Sektor Permainan’ di Cipanas, Kabupaten Garut, Jawa Barat, Sabtu, (14/10), melansir CNNIndonesia.com.
Pencapaian nilai pendapatan hingga Rp25 triliun ini disebut pihak Kemenparekraf bisa menjadi peluang untuk menumbuhkan perekonomian dalam negeri melalui pendapatan devisa negara. Namun, ada yang menghalangi Indonesia untuk meraih keuntungan tersebut yaitu pasar gim nasional Indonesia sebagian besar dikuasai developer asing.
Lebih lanjut, berdasarkan catatan yang dimiliki Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf), para developer gim lokal hanya mampu meraup setengah persen dari pendapatan total nilai pasar gim nasional yang mencapai Rp25 triliun.
“Nilai pasar gim nasional Indonesia di 2022 lalu itu mencapai Rp25 triliun, belum termasuk aplikasinya, baru pendapatan gim saja. Nah gim lokal ini baru setengah persennya, belum sampai satu persennya,” ujar Iman.
Alhasil, para developer lokal hanya kebgaian sekitar Rp1,25 miliar dari total pendapatan Rp25 triliun karena 99 persen pendapatan industri gim yang dihasilkan dari pengguna gim Indonesia berakhir ke luar negeri. Hal ini sangat disayangkan pula mengingat pengguna telepon seluler yang juga bisa digunakan sebagai saran bermain gim sangat banyak di Indonesia.
“Jumlah pengguna handphone sebanyak 170 juta orang di Indonesia, membuat negara kita menjadi pasar potensial untuk industri gim,” lanjutnya.
Selain itu, menurut laporan agensi kreatif internasional We Are Social di 2022, Indonesia berada di posisi ketiga dalam daftar negara pemain gim terbanyak di dunia. Dengan persentase 94,5 persen pengguna internet usia 16-64 tahun memainkan video gim.
Melihat situasi ini, pemerintah tentunya tak akan tinggal diam. Salah satu upaya yang akan dilakukan pemerintah Indonesia adalah membuat Peraturan Presiden (Perpres) terkait Percepatan Pengembangan Industri Gim Nasional.
Diharapkan melalui Perpres ini, capaian pendapatan gim lokal secara tahunan naik di atas 0,5 persen nilai pasar secara nasional.
“Kami harapkan ada peningkatan. Realistisnya, kami meyakini peraturan ini akan meningkatkan pendapatan gim lokal meski tidak signifikan apalagi memenuhi target yang ditetapkan,” ucapnya.