Alquran merupakan kitab suci umat Islam. Di dunia, termasuk Indonesia terdapat Alquran braille yang memudahkan untuk mereka yang tunanetra dalam membaca. Indonesia memiliki mesin pencetak Alquran braille bahkan menjadi tertua di dunia! Berbagai sumber menjelaskan, mesin pencetak Alquran braille tersebut tiba ke Indonesia pada tahun 1952 silam. Mesin yang berasal dari lembaga Hellen Keller Internasional, Amerika itu pertama kali digunakan sebagai pencetak Alquran braille di tahun 1960.
Disinilah mesin pencetak Alquran Braille tersebut singgah di Indonesia, percetakan Yayasan Penyantun Wyata Guna (YPWG) yang berlokasi di Jalan Pajajaran, Bandung. YPWG didirikan oleh adik presiden ke-3 Indonesia B.J. Habibie yakni Sri Sudarsono ditemani oleh Rosikin, seorang tunanetra dan beberapa orang lainnya.
Ayi Ahmad Hidayat, selaku Kepala Percetakan Braille YPWG menceritakan bahwa mesin tua yang kerap disebut Braille Press tersebar di enam negara, termasuk Indonesia, namun hingga kini yang masih berfungsi hanya di Indonesia saja. Bagaimana dengan tahap pembuatan Alquran braille?
Pembuatannya terbilang tidak mudah. Tahap pertama yaitu menyalin naskah Alquran biasa menjadi huruf braille menggunakan mesin Stereo Tiper. Tahap kedua, setelah hasil salinan diperiksa secara teliti maka baru digandakan dengan mesin Braille Press. Tahap terakhir, Alquran braille siap dijilid per juz.
Dalam kurun waktu satu tahun, YPWG dapat mencetak hingga 1.000 set Alquran braille yang dijual ke seluruh Indonesia dan di ekspor ke Malaysia, Singapura, Thailand, Kuwait hingga Iran. Tidak ringan, berat satu set Alquran ini mencapai 25 kilogram dan harga yang dibanderol berkisar Rp 1,5 juta sampai Rp 1,8 juta.
Jika pada Alquran biasa cara membacanya dari kanan ke kiri, berbeda dengan Alquran Braille yang justru sebaliknya, dari kiri ke kanan. Di balik keistimewaannya, Ayi menceritakan bahwa percetakan Alquran Braille tidak jarang mengalami kendala. Dikarenakan usia mesin sudah tua, mesinnya sering mengalami kerusakan. Oleh karenanya, demi menjaga mesin, dirinya telah menyediakan oli dan stempet. Walaupun sudah tua, Braille Press ini mampu menghasilkan 300 lembar mushaf Alquran braille dalam waktu 1 jam saja!