Perusahaan periklanan properti digital, 99 Group Indonesia, mengungkap tren terbaru pertumbuhan minat penduduk perempuan untuk mencari properti. Pada periode Januari–Februari 2023, pencarian properti di kalangan perempuan meningkat 12 persen. Bagaimana persisnya, ya, Sob?
Dikatakan Country Manager 99 Group Indonesia, Maria Herawati Manik, kondisi itu didasari mulai bertambahnya kalangan perempuan yang memiliki penghasilan sendiri disertai kemampuan bijak mengelola keuangan. Data internal 99 Group mencatat, dibandingkan periode yang sama pada 2022, pencari properti kalangan perempuan tahun ini melonjak cukup tinggi. Jika pada Januari–Februari 2022 tercatat sebesar 46,6 persen, tahun ini meningkat menjadi 58,7 persen.
“Perempuan juga semakin melek properti dengan menyadari pentingnya memiliki properti sebagai potensi investasi jangka panjang,” ucap Maria, dikutip dari Kontan.
Selain potensi investasi, kepemilikan hunian bagi perempuan jadi pilihan untuk tempat tinggal yang aman dan nyaman. Motivasi ini terutama muncul dari mereka yang akan memulai kehidupan keluarga baru bersama pasangannya.
Lebih lanjut, perempuan yang aktif mencari properti didominasi dari kalangan usia produktif, yakni 25–34 tahun (38,9%) dan 35–44 tahun (27,3%). Shafirra Shikka Larasati selaku Product and Business Ops General Manager 99 Group Indonesia, menguraikan, kedua kelompok usia tersebut diketahui memiliki kemampuan finansial cukup untuk memiliki hunian.
Sementara perempuan dari kelompok lebih muda atau gen-Z, juga mulai menunjukkan minat cukup tinggi dalam mencari properti, yaitu sebanyak 20,6 persen. Faktor penyebabnya ialah perempuan gen-Z telah memasuki pasar tenaga kerja. Hal ini mendorong mereka untuk membangun kemandirian finansial dan mengumpulkan berbagai informasi terkait kebutuhan mendapatkan hunian impian.
“Mereka mulai menyadari pentingnya memiliki hunian sebagai aset dan potensi investasi jangka panjang,” imbuh Shafirra.
Tipe Rumah Tapak Favorit
Adapun pencarian tipe properti di kalangan perempuan didominasi rumah tapak (99,8%), disusul apartemen (0,2%).
“Ini mengindikasikan preferensi perempuan cenderung memilih rumah tapak karena alasan fleksibilitas penggunaan ruang, kebutuhan privasi lebih besar, dan kepemilikan terhadap tanah serta area yang lebih luas dan dapat memiliki area taman,” tutur Shafirra.
Dalam laporan survei 99 Group Indonesia, terdaftar lima kota terfavorit sebagai lokasi pencarian properti di kalangan perempuan. Didominasi Tangerang (31,9%) dan Bandung (16,7%), kota lain yang diburu sebagai tempat mendirikan hunian ialah Jakarta Barat (15,8%), Jakarta Selatan (12,4%), dan Bekasi (6,4%). Secara umum, kelima kota tersebut lebih dekat dan menawarkan kemudahan akses menuju pusat kota Jakarta.
Dengan memiliki hunian di dekat pusat kota, diharapkan bisa maksimal mendukung keseharian perempuan. Termasuk mereka tak akan kerepotan bila hendak menggunakan fasilitas publik, seperti transportasi umum, rumah sakit, sekolah, pusat perbelanjaan, juga tempat wisata dan hiburan.
Membandingkannya dengan sosok Kartini, pihak 99 Group Indonesia berkomitmen untuk terus memperhatikan kalangan perempuan dalam keputusan pembelian properti. Vice President People 99 Group Tina Doulat mengatakan, peran perempuan kian diperhitungkan, baik sebagai pembeli langsung maupun pengambil keputusan atas properti yang akan dipilih.
“Perempuan Indonesia saat ini telah jauh lebih maju dan mengambil banyak peran strategis di berbagai bidang, termasuk di industri properti. Keterlibatan perempuan dalam industri properti semakin penting dan semakin banyak terlihat dalam industri ini,” ucapnya.
Wah, Sobat yang tertarik memiliki properti, kira-kira sempat berangan-angan belum nih, untuk berinvestasi hunian masa depan?