Pernahkah terpikirkan olehmu pemerintahan yang turun tangan menangani masalah patah hati? Pada kenyataannya hal ini terjadi di Selandia Baru, Sob. Dalam kampanye terbarunya, pemerintah Selandia Baru akan gelontorkan dana miliaran yang diperuntukkan kepada anak muda yang susah “Move On”.
Dana miliaran rupiah yang digelontorkan oleh negara berjuluk Negeri Kiwi ini untuk anak muda yang habis patah hati nggak tanggung-tanggung, yakni total sebesar 6,4 juta dolar AS atau setara Rp60 miliar. Dana yang juga termasuk kampanye Love Better tersebut juga digunakan untuk tiga tahun mendatang.
Mengenai kampanye Love Better resmi diluncurkan oleh Wakil Menteri Pembangunan Sosial dan Ketenagakerjaan Selandia Baru, Priyanca Radhakrishnan. Kampanye tersebut juga bertujuan untuk membantu anak muda yang kesulitan “Move On” akibat patah hati putus cinta atau yang lainnya.
“Lebih dari 1.200 anak muda memberi tahu kami bahwa mereka butuh dukungan untuk menghadapi pengalaman awal dari cinta dan sakit hati, dan putus cinta teridentifikasi sebagai tantangan yang umum,” kata Priyanca dalam pernyataan resminya, pada (28/3), seperti dikutip Liputan6.com.
Dari ribuan anak muda tersebut, berdasarkan hasil survei ditemukan bahwa 68 persennya telah mengalami sesuatu hal buruk di luar rasa sakit normal yang disebabkan oleh putus cinta.
Maka dari itu, melalui kampanye Love Better ini diharapkan bisa memberikan dampak positif bagi anak muda. Terutama mengenai soal bagaimana nantinya mereka menjalankan hubungan, bukan hanya saat ini, melainkan juga masa depan.
“Dengan mendukung anak muda melalui pengalaman formatif ini, kami dapat memberikan dampak positif bagi cara mereka menjalin hubungan di masa depan,” tambahnya.
Di kampanye ini, anak-anak muda juga bisa melepaskan semua perasaan mereka dengan menceritakan kisahnya kepada teman-teman yang memiliki kejadian serupa. Dengan memberikan ruang tersebut, diharapkan sesama korban patah hati bisa saling membantu satu sama lain untuk bisa menghilangkan rasa sakit hati dan menjalani kehidupan yang lebih baik lagi.
Priyanca juga mengatakan bahwa hal ini sebetulnya belum pernah dilakukan oleh pemerintahan dari negara manapun, sehingga pemerintah Selandia Baru menjadikan hal tersebut sebuah gagasan baru untuk memutus rantai permasalahan seputar percintaan.
“Pendekatan ini belum diuji coba oleh pemerintah manapun di seluruh dunia. Selandia Baru memiliki statistik keluarga dan kekerasan seksual yang memalukan dan kami membutuhkan pendekatan inovatif untuk memutus siklus tersebut,” jelasnya.
Oleh karenanya, Love Better dibuat membantu generasi muda sebagai pengarah seputar hubungan dan harapan mereka sendiri. Dengan demikian para anak muda ini bisa mengidentifikasi, belajar memiliki hubungan mencintai yang lebih baik, dan terhindar dari pelecehan seksual.
“Kampanye ini sejalan dengan pekerjaan yang sudah dilakukan untuk mendukung kaum muda dengan batasan dan sikap yang sehat terhadap hubungan,” ujar Menteri Pencegahan Kekerasan Keluarga dan Kekerasan Seksual Selandia Baru, Marama Davidson yang turut berkomentar mengenai kampanye Love Better.