Belum lama ini pemerintah menginformasikan akan merancang ekosistem bisnis untuk industri fesyen sebagai penghubung rantai suplai dari hulu ke hilir. Hal tersebut dikatakan oleh Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno dalam acara Jakarta Fashion Hub, pada Sabtu (4/12) di Kebon Melati, Jakarta Pusat.
Menurut Menparekraf, hingga sejauh ini sudah ada 17 subsektor ekonomi kreatif telah menyumbang Rp1.100 triliun pada Produk Domestik Bruto (PDB) Indonesia di sepanjang tahun 2020. Adapun dari ketiga subsektor ini antara lain kriya, kuliner, dan fesyen.
Dengan kekayaan alam, budaya, dan karya-karya yang dapat diverifikasi sebagai budaya yang luas dan beragam, ditambah memiliki sumber daya memadai, Indonesia dipastikan mampu meningkatkan jumlah produksi dalam industri fesyen.
“Namun memiliki nilai dan cerita tersendiri, seperti pada corak wastra nusantara, dan jumlah konsumen potensial yang meningkat walaupun pandemi Covid-19, hingga 300 persen,” ujar Sandiaga Uno.
Untuk memenuhi ekosistem tersebut, Bang Sandi (sapaan akrab Sandiaga Uno) berharap pemerintah perlu melibatkan berbagai pihak seperti para desainer, produksi hingga akses terhadap materialnya. Oleh karena itu, melalui event-event seperti Jakarta Fashion Hub (JFH) diharapkan dapat menciptakan karya fesyen lokal yang lebih baik dan memiliki tempat tersendiri di hati masyarakat lokal dan menjadikan karya Indonesia semakin siap bersaing di level global.
“Besar harapan saya agar acara ini dapat memberikan inovasi dan pandangan bagi para pelaku ekonomi kreatif dan semoga segala kemudahan ini bisa meningkatkan semangat berkontribusi untuk membangkitkan ekonomi kreatif Indonesia,” jelasnya.
Selain itu, dengan hadirnya JFH ini diharapkan bisa memperkuat wilayah DKI Jakarta sebagai sentra fesyen di Indonesia dan dapat mendorong munculnya fashionpreneur dan creativepreneur baru. Sehingga dari hal tersebut dapat berkontribusi juga untuk pengembangan industri fesyen dan tekstil lokal.
Di sisi lain, Jakarta Fashion Hub sendiri merupakan co-working space yang diinisiasi Asia Pacific Rayon (APR) dan ditujukan kepada para penggemar fesyen yang ingin menyalurkan semangat berkarya hingga menciptakan merek fesyen tersendiri.