Pembersih Lantai Masjid Kreasi Teknologi Kampus AMIKOM

Berteknologi UVC, Universitas AMIKOM Yogyakarta aktif berkreasi menerapkan teknologi informasi dan komunikasi.

Pembersih Lantai Masjid

Ilustrasi ruang dalam masjid untuk beribadah. (Foto: unsplash.com/Sangga Rima Roman Selia).

Dari Kota Gudeg, kampus AMIKOM Yogyakarta mencuri perhatian publik lewat kreasi alat menerapkan teknologi informasi dan komunikasi (TIK). Sejumlah mahasiswa lintas ilmu dari universitas tersebut menelurkan produk inovatif berupa alat pembersih lantai masjid yang dinamai USMAN.

Akronim dari UVC Sterilizer Lantai Masjid yang Aman, USMAN merupakan inovasi yang dikembangkan oleh empat mahasiswa, yaitu Elik Hari Muktafin dan Qolbun Salim As Shidiqi (Magister Teknologi Informatika), serta Bimo Ari Wibowo dan Muhammad Ainur Rozikin (S1 Teknik Informatika).

Penemuan alat ini diinspirasi dari masalah sosial sekitar, Sob, yaitu kala kegiatan masyarakat kembali berangsur normal pascapandemi Covid-19 pada akhir 2020. Sebagian warga Muslim sudah kembali marak beribadah di masjid. Namun, mengingat status pandemi waktu itu belum sepenuhnya pulih, tak dimungkiri warga juga beribadah dengan perasaan agak resah.

Maka itu, keempat mahasiswa AMIKOM Yogyakarta menghadirkan pembersih lantai masjid menggunakan teknologi UVC. Sobat tau nggak, apa itu teknologi UVC?

Sterilisasi dengan UV menggunakan sinar ultraviolet C memiliki kapasitas membunuh kuman hingga 99,99 persen. Kategori UVC merupakan sinar ultraviolet ketiga yang dipancarkan oleh matahari yang memiliki gelombang energi terpendek.

Sekalipun gelombang energinya terpendek dibandingkan UVA dan UVB, ternyata energi yang dipancarkan dari sinar UVC tergolong tinggi. Umumnya hal itu dimanfaatkan dalam beragam teknologi terapan pembunuh virus dan bakteri. Contohnya, alat sterilisasi bersinar UVC seringkali digunakan di rumah sakit untuk menjaga botol medis tetap steril.

Hal ini pulalah yang diformulasikan sebagai sinar UVC buatan dalam perangkat USMAN. Demi menjamin solusi aman dan nyaman untuk kebersihan beribadah di masjid, teknologi UVC tidak meninggalkan residu atau ampas kotoran. Ia juga menggunakan autonomus system sehingga penggunaannya lebih efektif dan mudah.

Pembersih Lantai Masjid_4
Perangkat USMAN ciptaan tim mahasiswa AMIKOM Yogyakarta. (Foto: covid19.castfoundation.id).

Undangan Berprestasi di Kompetisi Telekomunikasi

Produk inovatif USMAN karya mahasiswa Universitas AMIKOM Yogyakarta ini telah dinobatkan sebagai pemenang pertama dalam kompetisi IOT Makers Creation 2020, Sob.

Kompetisi ini diadakan oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemkominfo), Asosiasi Internet of Things (IoT) Indonesia, serta ekosistem telekomunikasi di Indonesia.

USMAN inilah yang dijadikan salah satu contoh perwujudan produk mahasiswa AMIKOM dalam promosi kompetisi teknologi komunikasi serupa, yaitu Indonesia Entrepreneur TIK (IdenTIK). Dalam roadshow kompetisi IdenTIK yang juga difasilitasi oleh Kemkominfo, Kamis lalu (4/5/2023) di Universitas AMIKOM Yogyakarta, sekitar seratusan mahasiswa antusias menyimak pengenalan ajang ini.

Direktur Pemberdayaan Informatika Kemkominfo Bonifasius Wahyu Pudjianto menyatakan, jumlah pengguna internet di Indonesia sudah sangat bertumbuh. Ini menjadi kunci transformasi digital di berbagai sektor. Terutama dalam menjaring kandidat-kandidat potensial untuk berpartisipasi dalam penemuan produk inovatif melalui kompetisi IdenTIK. 

Menurutnya, para pembelajar di Yogyakarta, termasuk dari Universitas AMIKOM Yogyakarta, menjadi sumber lahirnya karya inovatif berkualitas internasional dan bermanfaat bagi masyarakat. Tak terkecuali alat pembersih lantai masjid yang dinamai USMAN.

IdenTIK 2023 terdiri atas enam kategori, yaitu Public Sector, Private Sector, Inovasi Teknologi Konten Digital, Digital Inclusivity, Digital Start-up, dan Digital Innovation. Masing-masing kategori akan dipilih tiga karya TIK terbaik.

Pembersih Lantai Masjid_3
Direktur Pemberdayaan Informatika Direktorat Jenderal Aplikasi Informatika Kemkominfo Boni W. Pudjianto dalam Kickoff Roadshow Seleksi Nasional Indonesia Enterpreneur TIK (IdenTIK) 2023 di Kampus BINUS Bekasi, Selasa (07/03/2023). (Foto: Kominfo.go.id/Sina).

Kreator dari setiap karya terpilih IdenTIK akan berkesempatan memperoleh pembinaan atau pelatihan dari para juri IdenTIK. Ini dimaksudkan menghadapi kompetisi regional ASEAN ICT Awards (AICTA) pada 2024 mendatang.

Shita Laksmi, juri IdenTIK 2023 kategori Public Sector menjelaskan, untuk dapat berpartisipasi dalam IdenTIK 2023 harus memenuhi sejumlah syarat.

“Komponen yang paling utama adalah harus ada perubahan bisnis proses dari pemerintah dan karya tersebut harus sudah diaplikasikan minimal dua tahun,” kata dia.

Selain itu, juri lain di kategori Private Sector Partono Rudiarto menyebut bahwa karya yang sudah komersial dapat masuk dalam kategori Private Sector. Partono menambahkan, kompetisi IdenTIK tidak membatasi kategori peserta.

“Walaupun status Anda mungkin mahasiswa, tetapi di ajang ini Anda dianggap sebagai profesional,” ucapnya.

Gimana, nih, Sobat pencinta utak-atik perangkat teknologi informasi dan komunikasi? Kamu tertarik mengikuti lombanya?

Exit mobile version