Pengembangan industri pengolahan dan pemurnian berupa smelter menjadi salah satu prioritas pemerintah dalam memberikan manfaat lebih besar kepada negara. Stafsus Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bidang Minerba, Irwandi Arif, mengungkapkan, pemerintah menargetkan 32 smelter selesai didirikan pada 2023. Irwandi berharap dengan tercapainya target pembangunan smelter, kemandirian energi dan hilirisasi tambang bisa berkontribusi maksimal untuk kesejahteraan masyarakat. Artinya, pembangunan smelter menggenjot hilirisasi.
“Saat ini sudah dibangun 21 smelter, 5 terintegrasi dan 16 stand alone, mayoritas merupakan smelter nikel,” kata Irwandi dalam Energy & Mining Outlook 2023, Kamis (23/2/2023). Salah satu pabrik atau smelter untuk mengolah material titanium dengan bahan dasar konsentrat ilmenit berlokasi di Desa Pagarawan, Kecamatan Merawang, Kabupaten Bangka, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung. Chief Executive Officer PT. Bersahaja Berkat Sahabat Jaya, Arbi Leo, mengatakan pembangunan smelter ini ditargetkan rampung pada akhir tahun 2023.
Arbi menyebutkan pembangunan smelter ini membutuhkan investasi Rp1,3 triliun. Saat ini, progres pembangunan smelter sudah terealisasi 75 persen. Potensi dari pendirian smelter, menurut Arbi, amat menjanjikan. Pasalnya, Ibu Pertiwi memiliki potensi besar dalam industri ilmenit karena memiliki cadangan mineral melimpah.
“Titanium merupakan mineral yang memiliki kekuatan tinggi, tahan korosi, dan ringan sehingga banyak digunakan dalam berbagai industri, seperti pesawat terbang, mobil, kapal laut, industri kimia, dan bahan-bahan medis. Pemanfaatan titanium yang semakin luas menunjukkan pentingnya mineral ini di berbagai sektor industri,” ujarnya.
Pembangunan smelter itu sejalan dengan program induk hilirisasi yang dicanangkan pemerintah beberapa tahun belakangan. Smelter ilmenit, sebagai satu contoh, kata dia, bisa meningkatkan nilai tambah bijih mineral dan menciptakan lapangan kerja di sektor industri hilirisasi.
Sekilas Pandang Hilirisasi
Buat Sobat yang belum ngeh sama hilirisasi, juga apa hubungan pembangunan smelter dan usaha menggenjot hilirisasi, simak ya, penjelasannya berikut ini!
Kementerian ESDM serius menggodok program hilirisasi pertambangan di dalam negeri. Mewujudkan hal itu, selaku Staf Khusus Menteri ESDM Bidang Minerba, Irwandi tengah mengimbau berbagai pelaku industri tambang mengenai komitmen pelarangan kegiatan ekspor mineral mentah.
Secara rinci, kegiatan ekspor mineral mentah akan dilakukan secara bertahap. Setelah sukses melarang ekspor bijih nikel sejak tahun 2020, pemerintah juga akan menyetop ekspor bijih bauksit pada Juni 2023.
“(Penyetopan ekspor) Bijih bauksit Juni 2023, secara bertahap akan buat yang lainnya. Hal ini dilakukan sesuai Undang-undang Nomor 2 tahun 2020 tentang Pertambangan,” ucapnya.
Dalam sejumlah pernyataannya, Presiden Jokowi pun menyampaikan, perekonomian nasional dalam transisi dari ekonomi konsumsi ke ekonomi produksi. Kondisi ini dilatarbelakangi capaian penyelesaian pekerjaan rumah pemerintah Indonesia untuk mengatasi defisit neraca perdagangan dan transaksi berjalan. Maka dari itulah, melansir Kompas (25/02/2023), pertumbuhan ekonomi yang bertumpu pada komoditas mentah mesti ditinggalkan untuk beralih ke industrialisasi dan hilirisasi. Kedua langkah ini dijadikan panduan dasar dan langkah yang niscaya untuk mengembangkan sektor pertambangan.
Lewat hilirisasi, pemerintah dapat menghasilkan sejumlah nilai tambah. Pertama, harga produk menjadi berkali-kali lipat dibandingkan barang mentah. Selain itu, industri pengolahan bisa menyerap tenaga kerja di tengah situasi 8,42 juta penganggur di Indonesia per Agustus 2022 (data Badan Pusat Statistik).
Kedua, pasar baru produk hasil olahan bisa disasar bahkan diciptakan. Sejalan dengan itu, industri dalam negeri bisa mengadopsi teknologi. Ketiga, pada gilirannya, produk hasil olahan yang diekspor bisa menambah pendapatan ekspor dan “mengompensasi” pengeluaran impor untuk bahan baku, bahan penolong, dan barang modal.
Kemudian, pendirian pabrik pengolahan material tambang dibutuhkan untuk memungkinkan proses hilirisasi berjalan dengan maksimal. Pembangun smelter maka akan bermakna positif menggenjot hilirisasi di bidang pertambangan.
Kalau bertujuan baik untuk peningkatan geliat perekonomian bangsa, kita dukung yuk, Sobat!