Semenjak kemunculan NFT, blockchain kian moncer menjadi perbincangan. Secara sederhana, blockchain adalah jaringan teknologi yang menyimpan aset digital seperti NFT. Walau baru beberapa tahun menjadi perbincangan ‘panas’ di Tanah Air, industri blockchain Indonesia rupanya meningkat positif.
Dengan kondisi industri blockchain Indonesia yang berkembang pesat, tentu kebutuhan tenaga kerja akan industri ini juga makin terbuka lebar karena dibutuhkan, Sobat.
Menurut laporan “2022 Global Blockchain Talent Report” yang dilakukan oleh LinkedIn dan bursa kripto OKX, pekerja industri blockchain di seluruh dunia meningkat sebesar 76% dari tahun 2021. Indonensia menempati posisi ke-8 sebagai negara yang memiliki pertumbuhan positif di industri blockchain.
Di dalam laporan tersebut disebutkan, pekerja blockchain Indonesia berjumlah 43 persen dari keseluruhan pekerja global, tepat berada di bawah Bulgaria (52%), Polandia (24%) bahkan Tiongkok (12%).
Laporan tersebut kemudian ditanggapi oleh Ketua Umum Asosiasi Pedagang Kripto Indonesia (Aspakrindo), Teguh Kurniawan Harmanda. Menurutnya, pertumbuhan tetap terjadi walau pasar sedang memasuki fase penurunan dalam jangka berkepanjangan atau crypto winter.
“Dalam situasi industri blockchain di Indonesia saat ini, sedang terjadi bottle neck, dengan pertumbuhan bisnis sangat pesat, tapi ketersedian talenta yang terbatas. Banyak startup blockchain dalam negeri yang berlomba-lomba untuk mencari talenta terbaik. Di sisi lain, menemukan bakat blockchain itu sulit,” kata Harmanda, dilansir Kontan.
Harmand tak menampik kalau mencari pelaku dengan bakat ketrampilan penguasaan tools dan regulasi baru dalam blockchain cukup sulit. Sebab, blockchain dan aset kripto adalah industri rumit yang harus dibarengi dengan keahlian khusus.
“Kami di asosiasi melihat siapa pun bisa memiliki kesempatan bekerja di industri ini. Artinya dia harus memiliki kemauan dan inovatif untuk mengimbangi perkembangan industri yang tumbuh pesat,” imbuh Harmanda.
Kalau kamu hendak terjun ke industri blockchain, menurut Harmanda ada sederet ketrampilan yang harus dipahami oleh calon pekerja blockchain. Antara lain:
- Pemahaman sangat baik tentang teknologi blockchain.
- Pemahaman kuat tentang kriptografi dan prinsip-prinsip keamanan.
- Pengetahuan tentang smart contract.
- Dan, kemauan kuat untuk belajar dan keterbukaan untuk adaptasi
Harmanda juga berbagi job desk apa saja yang kini kian diminati di industri blockchain, antara lain adalah blockchain developer. Selayaknya web atau software developer, blockchain developer juga harus paham bahasa pemrograman JavaScript. Ditambah pula, kalian juga harus paham mengenai dasar-dasar pendukung blockchain seperti kriptografik, smart contract hingga Application Specific Integrated Circuit (ASIC).
Sejauh ini, untuk mengatasi kekurangan pekerja industri blockchain Indonesia, Harmanda memaparkan tak sedikit perusahaan yang mulai menggelar program khusus seperti intership atau bootcamp seputar blockchain.
Sobat SJ, kira-kira, kamu tertarik nggak, nih, untuk bekerja di industri blockchain Indonesia? Baik pertama kali terjun ke industri ini atau melakukan switching karier ke bidang blockchain nggak ada salahnya, loh, Sobat. Apalagi ini teknologi baru yang akan terus berkembang di masa depan. Bisa jadi, cuannya berlimpah dan konsisten, nih.