Aplikasi PeduliLindungi yang digunakan untuk akses perjalanan warga saat pandemi Covid-19 tinggi di Indonesia dikabarkan akan ditransformasikan ke dalam platform bernama Satusehat nih, Sob. Hal ini diungkapkan langsung oleh Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin melalui konferensi pers pada Senin, (2/1/2023).
“Nanti PeduliLindungi kita transformasikan ke platform Satusehat,” jelas Menkes Budi Gunadi Sadikin di Istana Kepresidenan Jakarta.
Selain itu, dijelaskan jika platform Satusehat yang diluncurkan pada Juli 2022 lalu ini tidak hanya digunakan untuk mengetahui informasi vaksin dan scanning oleh warga saja. Tetapi, aplikasi ini bisa mengetahui pelbagai rekam jejak kesehatan masyarakat yang menggunakannya.
“Bisa tahu imunisasi anak kita yang pakai apa saja. Kalau kita cek darah di laboratorium masuk datanya ke situ. Misal, check up rumah sakit masuk, bukan hanya data tulisan, tapi data image dan video CT-Scan MRI masuk. Kalau kita beli obat di apotek masuk,” tambahnya.
Platform Satusehat sendiri juga bisa digunakan dokter untuk melihat riwayat kesehatan pasiennya dan mempercepat penanganan pasien oleh dokter.
Lalu, apakah aplikasi PeduliLindungi masih bisa digunakan?
Mengenai hal ini, PeduliLindungi masih bisa digunakan oleh masyarakat dan tidak hanya itu, aplikasi ini akan digunakan Pemda setempat untuk memahami kondisi kesehatan populasi warga di daerah tertentu.
Sekedar informasi saja, integrasi aplikasi PeduliLindungi dan Satusehat ditargetkan bisa rampung pada 2023 mendatang. Sehingga pada 2024, semua sistem yang ada pada aplikasi tersebut bisa digunakan dengan baik.
“Untuk pahami population health di level kecamatan, level desa. Jadi intervensinya lebih pas. Spesifik berbasis data, jadi arahnya kesana. Ini ditargetkan akhir 2023 sudah selesai semua terintegrasi dan 2024 kita bisa gunakan,” tutup Menkes.
Menurust Sobat SJ, perlu nggak ya kedua aplikasi tersebut terintegrasi?