Kementerian Kesehatan (Kemenkes) memberikan opsi produk PCR kumur hasil kerja sama GSI Lab dengan Bio Farma menjadi salah satu standar dalam media testing dan tracing untuk mendeteksi virus Covid-19.
Melansir dari CNN Indonesia, Direktur Jenderal Kefarmasian dan Alat Kesehatan Kemenkes Arianti Anaya mengatakan PCR kumur telah memenuhi standar dari Badan Kesehatan Dunia (WHO). Menurutnya Kemenkes juga telah mengeluarkan izin edar tes kumur pada 1 April 2021 bernomor KEMENKES RI AKD 10302120673.
“Ini kan produk inovasi baru dan kita sangat mendukung. Kalau memang hasil validasi ulang ternyata produk inovasi ini bagus, tentu akan menjadi pertimbangan dalam pengambilan kebijakan testing dan tracing di masa pandemi,” kata Arianti pada Minggu (4/72021).
Saat ini uji validasi masih dilakukan kembali oleh pihaknya untuk memastikan sensitivitas dan kestabilan produk tes kumur tersebut.
Di Indonesia sejauh ini untuk standar media testing dan tracing standar masih menggunakan PCR swab, tes cepat molekuler (TCM), dan rapid test antigen.
Sebagai media skrining Covid-19, tes kumur ini baru dapat digunakan di Indonesia. Sebab, produk tersebut telah lolos uji laboratorium dan sudah mengantongi izin edar untuk masyarakat luas.
Sebelumnya Bio Farma mengklaim produk tes kumur ini memiliki kemampuan untuk mendeteksi hingga 10 varian virus SARS-CoV-2.
Corporate Secretary PT Bio Farma Bambang Heryanto merinci, 10 varian tersebut diantaranya adalah varian B 1.617.2 (Delta), B 1.617.1 (Kappa), B117 (Alpha), B1351 (Beta), P1 (Gamma), B1525 (Eta), B1526 (Iota), B1466.2 (varian Indonesia), B 1.427/29 (Epsilon), dan varian C.37 (Lambda).
Tes kumur ini dapat berkontribusialam meningkatkan kapasitas tracing nasional karena mampu mendeteksi hingga angka CT 40 dengan tingkat sensitivitas hingga 93,57 persen.
Selain itu, tes kumur bisa diberikan kepada anak-anak hingga lansia. Karena proses pengambilan sampel tesd kumur terbilang praktis, sehingga memungkinkan pengambilan sampel dalam jumlah yang besar tanpa perlu menambah tenaga medis.
Mengutip dari Instagram resmi @gsilab.id, layanan PCR dengan kumur ini mulai digelar sejak Jumat (2/72021). Tes kumur ini disediakan di dua titik, yakni di GSI Lab Cilandak yang beralamat di Jl. RA Kartini Nomor 34, Cilandak, Jakarta.
Kemudian di GSI Lab Sintesa Kuningan yang beralamat di Jl. Setiabudi Selatan No.17, Lapangan Parkir Menara Duta.
Biaya tes PCR dengan kumur dihargai Rp799 ribu per orang. Hasil tes keluar di hari yang sama jika tes dilakukan sebelum pukul 12.30 WIB.
Sebagai Cara Baru Mengambil Spesimen
Juru Bicara Kemenkes dr Siti Nadia Tarmizi meluruskan, tes kumur ini bukanlah jenis tes baru. Melainkan sebuah cara baru untuk mengambil spesimen tanpa melalui nasofaring. Lebih mudahnya, ini adalah tes tanpa harus colok hidung.
Mengutip dari Instagram @gsilab.id, cara mengambil spesimen adalah Anda akan diminta untuk batuk keras. Kemudian, Anda akan diminta berkumur-kumur dan meludahkannya.
Nadia melanjutkan, spesimen yang didapat dari berkumur-kumur ini nantinya akan diperiksa melalui mesin PCR.
“Ini bukan tes yaa tapi cara mengambil spesimen untuk kemudian diperiksa di mesin PCR. Kalau kemarin itu pakai swab (nasofaring) sekarang pake metode tidak swab tapi kumur,” tutur Nadia pada Minggu, (4/7/2021).