Penginapan OYO, travel-tech company asal India beberapa waktu memang banyak menjamur di Indonesia. Namun siapa sangka, ternyata menurut paparan dari Global CFO & CEO SEAME of OYO, Ankit Tandon, mengungkapkan jika Indonesia menjadi pasar utama OYO di kancah global.
OYO resmi beroperasi selama 4 tahun di Indonesia dan berhasil mencatatkan pertumbuhan bisnis yang positif sebesar 15 kali lipat dan menjaring lebih dari 13 juta pelanggan. Bahkan di masa pandemi, di saat sektor pariwisata termasuk bisnis perhotelan terpuruk, bisnis OYO di Indonesia tetap tumbuh. OYO Indonesia mencatat adanya peningkatan permintaan pelanggan yang mencapai 110 persen sejak pandemi.
Hal inilah yang membuat pihak OYO melihat Indonesia sebagai pasar yang paling matang dalam hal skala dan unit ekonomi, “Oleh karena itu, kami percaya bahwa Indonesia memiliki potensi dan proposisi yang unik bagi OYO,” ujarnya dalam keterangan resmi, Rabu (9/11/2022).
Karena alasan itu juga, Indonesia menjadi pasar utama dan juga prioritas OYO Global selain Indonesia, Malaysia dan Eropa. Ke depannya, OYO berencana akan terus memperbaharui teknologi digitalnya terutama yang berkaitan dengan pemesanan tiket/hotel/atraksi dan membantu mengelola operasional bisnis penginapan setiap harinya secara end-to-end dan efisien bagi semua pelaku industri pariwisata dan pelanggan.
“Dalam memperkuat posisi OYO di industri pariwisata dan perhotelan Indonesia, OYO terus berupaya untuk berikan teknologi yang imersif dan berkontribusi dalam memenuhi target pemerintah. Salah satunya target untuk memiliki 1,2 hingga 1,5 juta perjalanan domestik di 2023, terlebih lagi hari libur nasional telah diumumkan,” jelas Ankit.
Kebangkitan industri pariwisata Indonesia juga terlihat dari data yang dimiliki OYO. Menurut data OYO, sebelum pandemi rata-rata wisatawan menginap 1-3 hari per pemesanan. Saat masa pandemi menjadi lebih panjang sektar 5 - 7 hari. Ketika memasuki masa transisi pasca pandemi, tren kembali normal dengan durasi menginap selama 1 - 3 hari.
Kini bisnis OYO di Indonesia per Oktober 2022 tercatat telah ada 3.400 properti dan 48.000 kamar yang tersebar di lebih dari 160 kota seluruh Indonesia.