Siapa yang mengetahui sejarah tentang Raja Sulaiman? Yups, salah satu raja yang berpengaruh terhadap peradaban dunia ini dikenal sebagai raja yang mampu berbicara kepada hewan, makhluk halus, dan tumbuh-tumbuhan. Peninggalannya pun masih dapat dilihat hingga saat ini, yakni sebuah bongkahan kendi yang ditemukan di Israel oleh arkeolog bernama Eilat Mazar bersama arkeolog dari Institute of Archeology of the Hebrew University of Jerusalem.
Uniknya, bongkahan kendi yang ditemukan tersebut memiliki tujuh huruf atau simbol yang sangat misterius. Setelah diteliti, tujuh huruf pada bongkahan kendi zaman Raja Sulaiman tersebut memiliki arti, yakni “ladanum 5”.
Kata “ladanum 5” tersebut merujuk ke labdanum (Cistus ladaniferus), sebuah tanaman aromatik yang diturunkan dari resin dan digunakan untuk membuat dupa. Melansir Live Science, kata “ladanum 5” tersebut diketahui dibuat menggunakan aksara Arab Selatan Kuno atau dalam bahasa Sabaean. Biasanya, bahasa tersebut digunakan pada zaman Alkitab di Jazirah Arab tepatnya kerajaan Sheba (Saba), yang kini menjadi Yaman.
Tulisan aksara Arab Selatan Kuno pada bongkahan kendi yang ditemukan oleh para arkeolog tersebut bisa dibilang juga sebagai tulisan tertua. Hasil penemuan ini juga telah dipublikasikan melalui Jerusalem Journal of Archaeology pada Januari 2023.
Sekadar informasi saja, para pakar menemukan bongkahan kendi bertuliskan “ladanum 5” bersama dengan enam kendi besar lainnya yang berasal dari abad ke-10 Sebelum Masehi pada 2012 di Ophel, Jerusalem.
Mengenai wilayah Ophel, kini ditetapkan sebagai Jerusalem Walls National Park yang memuat sebuah jalan setapak yang melewati antara mikvah berusia 2.000 tahun untuk digunakan oleh peziarah ke Kuil Suci. Dahulu, wilayah ini disebut sebagai pusat administrasi kerajaan Raja Salomo atau Raja Sulaiman di dekat Kerajaan Sheba.
“Kendi ini dibuat lokal dan tulisannya dibuat oleh penutur Sabaean, yang memegang posisi yang berhubungan dengan dupa,” jelas penulis studi, Daniel Vainstub seperti dikutip Live Science.
Di masa Raja Salomo sendiri, Kerajaan Sheba memegang posisi penting dalam memanen tanaman yang dibutuhkan untuk produksi parfum dan dupa. Di era sama, Kerajaan Solomon mengontrol rute perdagangan yang melintasi gurun Negev menuju dermaga Mediterania (tempat barang-barang diekspor).
“Menjelaskan prasasti pada kendi ini mengajarkan kita tidak hanya tentang kehadiran seorang penutur Sabaean di Israel pada masa Raja Salomo saja, tetapi juga tentang sistem hubungan geopolitik di wilayah kita pada waktu itu. Terutama mengingat tempat di mana guci ditemukan, daerah yang dikenal sebagai pusat administrasi pada zaman Raja Salomo,” lanjut Vainstub.