Dalam rangka memperkuat ketahanan pangan nasional, saat ini pemerintah Indonesia tengah terus mengembangkan tanaman Sorgum untuk menjadi alternatif pangan dan pengganti gandum. Maka dari itu, salah satu ‘pangan pokok masa depan’ masyarakat Indonesia ini terus didorong peranannya. Seperti yang diungkapkan Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo yang hadir dalam panen Sorgum di Desa Carangrejo, Kecamatan Kesamben, Jombang, Jawa Timur, Kamis (15/9) lalu.
Ia mengatakan masyarakat Indonesia khususnya di Jombang harus mengambil momentum dan memainkan peran Sorgum dalam mengamankan ketahanan pangan nasional. “Jombang harus lebih akseleratif. Bahkan bukan hanya Jombang, wilayah lain pun harus mengamankan pangan kita,” ujar Mentan dalam keterangan resminya, Jumat (16/9).
Sobat, kamu harus tahu, nih. Beberapa wilayah di Jawa Timur, seperti Jombang, Lamongan, Bojonegoro, Tuban, Pacitan, Sampang, Sumenep dan Probolinggo saat ini menjadi komoditas tanaman Sorgum besar dengan produktivitas mencapai 2,5 hingga 3 ton per hektare.
Angka tersebut menjadikan Jawa Timur masuk ke dalam lima besar penghasil Sorgum nasional selain Nusa Tenggara Timur, Jawa Barat, Kalimantan Barat dan Jawa Tengah. Pemerintah sendiri tengah melakukan realisasi tanam Sorgum di provinsi ini pada 2022 dengan mencapai 200 hektare.
Tanaman Sorgum sendiri memiliki banyak manfaat dan potensi kesehatan maupun nilai ekonomi di dalamnya. Mentan menambahkan selain menjadi pengganti beras, gandum dan gula, tanaman yang telah dikenal sejak zaman nenek moyang ini pun tahan terhadap serangan hama.
“Sorgum ini manfaatnya banyak Pak Wakil, Bu Emma, semua bagiannya bisa dimanfaatkan, bisa digunakan sebagai pangan (beras,gula) ampasnya untuk pakan, dan energi. Dan yang pasti, Sorgum memiliki ketahanan terhadap serangan hama, jadi tidak ribet, tidak perlu teknologi canggih untuk perawatan khusus,” tambah Syahrul Yasin Limpo.
Mengenai luas lahan Sorgum di wilayah Jombang, pemerintah mencatat paling besar seluas 50 hektare yang ada di naungan PT Sedana Panen Sejahtera. Perusahaan ini tengah mengembangkan Sorgum manis di Jombang dengan produk turunannya, seperti gula (pasir dan brown sugar), beras, serta tepung. Untuk mengembangkan produk tersebut, PT Sedana Panen Sejahtera pun telah memiliki mini plant yang berada di daerah Kedungmlati.
Di sisi lain, Direktur Jenderal Tanaman Pangan Kementan, Suwandi menjelaskan jika Sorgum merupakan komoditas yang bagus dikembangkan ketika ancaman krisis pangan global melanda. Kita ketahui jika saat ini konfik antara Rusia dan Ukraina mengakibatkan krisis pangan secara global, di mana kedua negara merupakan penghasil gandum terbesar di dunia.
Suwandi pun menjelaskan selain sebagai program untuk menunjang ketahanan pangan nasional, Sorgum mampu tahan terhadap kekeringan. Bahkan untuk panennya pun bisa dilakukan berulang kali yakni 3-5 jaku dalam satu periode tanam.
“Komoditas ini bisa dimanfaatkan untuk berbagai kebutuhan, mulai dari batang, daun dan akar bisa dipergunakan. Artinya zero waste. Bijinya sebagai sumber pangan sebagai substitusi gandum untuk berbagai produk olahan roti dan kue. Daun dan batangnya dimanfaatkan sebagai pakan ternak dan batangnya dapat digunakan sebagai sumber bioetanol, gula cair maupun gula Kristal,” jelas Suwandi, dilansir CNN Indonesia, Selasa (20/9).