Ngomongin soal makanan, Jakarta Food Sketchers (JFS) berkolaborasi dengan Dari Halte ke Halte (DHKH) dan Penerbit Gramedia Pustaka Utama (GPU) menggelar pameran kuliner berbentuk sketsa ilustrasi yang ada di Jakarta, nih, Sob. Pameran kuliner tersebut bernama Pajang Karya “Ngider Makan dengan Gambar”.
Pajang Karya “Ngider Makan dengan Gambar” sendiri sebetulnya sebuah pameran ilustrasi tentang kuliner yang awalnya berasal dari buku berjudul “Ngider Makanan Dari Halte ke Halte” yang diinisiasi oleh kolaborasi Dari Halte ke Halte bersama Jakarta Food Sketchers, dan Gramedia Pustaka Utama.
Sekadar informasi, nih. Buat Sobat yang belum mengenal, Dari Halte ke Halte merupakan sebuah komunitas yang aktif memberikan rekomendasi kuliner melalui media sosial dan mengutamakan pemanfaatan transportasi umum.
“Hasil kolaborasi antara Jakarta Food Sketchers, Dari Halte ke Halte, dan Gramedia Pustaka Utama ini, dapat menjadi bentuk baru bagi storynomic tourism Jakarta sebagai kota yang mempertemukan banyak orang dari asal dan latar belakang yang berbeda,” ujar Beng Rahadian selaku ilustrator, komikus, sekaligus anggota Jakarta Food Sketchers (JFS)
Berdasarkan keterangan Beng Rahadian, total keseluruhan karya yang ditampilkan berjumlah 25 karya. Dari sekian banyak karya, semuanya menampilkan tempat-tempat warung makanan UMKM yang berada di sekitar Jakarta.
Ia juga sedikit bercerita, awal mula proses pengerjaan sketsa kuliner untuk pameran Pajang Karya “Ngider Makan dengan Gambar” sudah dijalankan sejak tahun 2019. Namun, karena terhambat pandemi jadi proses pengerjaan ini sempat tertunda.
Tak lama setelah pandemi mereda di Indonesia, Beng dihadapkan dengan kendala selanjutnya, yaitu banyaknya warung-warung yang sempat ia dan tim jelajahi sebelumnya tutup akibat pandemi.
“Setelah pandemi akhirnya banyak juga warung-warung yang tutup, tapi untungnya ada sebagian juga yang lokasinya masih sama,” tutur Beng.
Hal ini yang membuatnya untuk membuat riset ulang kembali seluruh tempat yang ia pernah kunjungi sebelumnya untuk memastikan bahwa warung-warung tersebut masih berada di lokasi yang sama.
Teknik dan Pemilihan Warna Sketsa
Selain itu, Beng juga sedikit menjelaskan teknik menggambar yang digunakan untuk membuat ilustrasi makanan pada pameran Pajang Karya. Menurutnya, metode yang dilakukan memakai sketsa campuran. Maksudnya adalah gambar yang dibuat melalui foto atau secara langsung di tempat.
“Kita nggak benar-benar memakai sketsa urban, tetapi campuran. Jadi, ada yang menggambar secara langsung, ada yang melalui foto. Karena pada dasarnya kalau pakai metode sketsa urban mesti menggambar di tempat. Tidak boleh lewat foto atau di bawa ke rumah,” ucapnya.
Saat ditanya mengenai lamanya pengerjaan membuat sketsa Beng menjawab, untuk menciptakan satu karya tersebut memerlukan waktu menggambar kurang lebih 3-4 jam.
Lebih menariknya lagi, karya-karya ilustrasi yang ditampilkan di pameran Pajang Karya “Ngider Makan dengan Gambar” berani bermain warna sebagai salah satu strategi agar orang yang melihatnya dapat menggugah selera.
“Iya bisa juga, Karena ada efek cat air itu kan nggak ketebak. Beberapa bisa menjadi cantik. Gambar yang terlihat biasa saja bisa menjadi keren. Campuran warnanya bisa membuat langsung suka,” ungkapnya.
Penasaran, kan bagaimana hasil karya ilustrasi yang ditampilkan pada pameran ilustrasi makanan yang ada di Jakarta ini? So, tunggu apalagi buat Sobat pencinta makanan atau seni rupa wajib melihat eksibisi ini di Ruang Bilik Komunitas, Galeri Nasional Indonesia,Jakarta. Pameran ini diselenggarakan dari tanggal 22 Juni hingga 2 Juli 2023, pada pukul 10.00 WIB–16.00 WIB.