Seniman Syakieb Sungkar baru saja menggelar pameran tunggal keduanya bertajuk “Dreams” yang diselenggarakan di Cemara 6 Galeri-Toeti Heraty Museum, Menteng, Jakarta Pusat. Pameran kali ini disebut-sebut berbeda dengan konsep sebelumnya karena karyanya mengusung gaya surealisme.
“Ini pameran tunggal kedua saya. Sebelumnya yang pertama dilakukan di Ubud, Bali. Sekarang syukurnya yang kedua bisa diselenggarakan di Jakarta,” kata Syakieb dalam pidatonya saat pembukaan pameran lukisannya di Toeti Heraty Museum, Jakarta, pada Sabtu (3/6).
Seperti temanya, “Dreams” adalah representasi dari mimpi-mimpi dari sang seniman. Mimpi yang muncul dari alam bawah sadarnya yang berasal berasal dari peristiwa kehidupan nyata yang berhasil men-trigger sebuah impian, lamunan, dan khayalan di dunia alternatif sehingga berhasil menciptakan lukisan yang terlihat kacau, logis, dan berantakan.
Ada 16 lukisan surealisme yang dipersembahkan Syakieb Sungkar dalam pameran ini. Hampir secara keseluruhan karya lukisan-lukisannya ini banyak bermain dalam mengeksplorasi bentuk, gaya, dan warna yang terlihat lebih colorful.
Ia menjelaskan bahwa proses untuk membuat keenambelas lukisan ini membutuhkan waktu 2 tahun lamanya. Yang lebih menarik, ia mencoba untuk menambahkan beberapa lukisan pop-culture seperti Captain Amerika, Naruto, ada pula game, dan masih banyak lagi.
Lantas, apa makna dari lukisan-lukisannya dan bagaimana Syakieb menuangkan ide-ide kreatifnya tersebut?
Ia mengatakan bahwa filosofi dari setiap lukisan yang dibuat lebih universal. Artinya mempunyai makna yang berbeda. Misal seperti sebuah lukisan yang di dalamnya terdapat karakter anime Naruto, Luffy, dan teman-temannya. Rupanya gambar lukisan tersebut Syakieb terinspirasi dari kapal Nabi Nuh.
“Kalau kita lihat dari bagian bawah perahu dapat dilihat banyak anasir-anasir yang ingin numpang. Jadi dongeng itu disatukan dan ditransformasikan ke masa sekarang,” tambahnya.
Ia sengaja, loh, menambahkan unsur pop-culture pada karya lukisannya. Hal ini dilakukan sebagai bentuk update dari lukisan gaya seni surealis.
“Kalau soal surealisme sudah ada dari 100 tahun lalu. Bagaimana kita bisa mentransformasikan surealisme dengan masa sekarang. Jadi, tokoh-tokoh pop-culture di masa sekarang kita masukan untuk meng-update dari pop-culture,” lanjutnya.
Selama pembuatan lukisan-lukisan surealismenya Syakieb Sungkar, nggak sendirian nih. Ia dibantu oleh sang istri sekaligus kurator, Anna Sungkar untuk mengkurasi lukisan-lukisannya untuk di pameran kedua Syakieb saat ini.
Buat Sobat yang penasaran dengan pameran “Dreams” dari Syakieb Sungkar, langsung saja datang ke Cemara 6 Galeri-Toeti Heraty Museum, Menteng, Jakarta Pusat. Pameran lukisan “Dreams” sendiri masih akan terus berlanjut, mulai dari 3 Juni–17 Juni 2023.