Para pakar kesehatan di Amerika Serikat mengungkapkan, jika COVID-19 akan menjadi penyakit endemik. Hal itu tercatat dalam sebuah webinar yang diselenggarakan oleh Chatham House pada November 2020 lalu,
Tidak hanya itu saja, perwakilan WHO, Profesor David Heymann juga mengungkapkan hal serupa jika COVID-19 ditakdirkan akan menjadi sebuah endemik.
“Virus (corona) ditakdirkan akan menjadi endemik. Bahkan saat vaksin mulai diluncurkan, terang Profesor David Heymann, Ketua Kelompok Penasihat Strategi dan Teknis WHO.
Sedangkan dr. Anthony Fauci salah satu pakar kesehatan di Amerika Serikat menyebut jika manusia harus tetap berhati-hati dalam menjalani kehidupan ke depan dan tetap menjaga imunitas tubuh agar tidak mudah terserang COVID-19.
“Kita perlu merencanakan sesuatu, bahwa ini adalah sesuatu yang perlu kita pertahankan secara kronis. Mungkin sesuatu yang menjadi endemik, kita harus berhati-hati,” ujar dr Anthony Fauci seperti dikutip Medicalxpress.
Lalu, apa sih penyakit atau virus endemik itu? Lalu bagaimana COVID-19 bisa menjadi virus endemik?
Para ahli di Amerika Serikat mengatakan ada beberapa penyakit endemik yang dapat memberi pertanda. Salah satunya adalah COVID-19 yang telah menyebar dan hadir dalam jangka waktu yang lama.
“Hal-hal yang endemik hadir dalam jangka waktu lama tanpa henti, terus beredar di masyarakat,” jelas dr. Donald Burke, Profesor Epidemiologi di Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Pittsburgh.
Beberapa penyakit endemik saat ini adalah malaria, flu, campak, cacar, hingga jenis-jenis virus korona. Varian baru dari virus korona sendiri diprediksi akan tumbuh dan mungkin lebih mudah menular.
Tidak hanya itu saja, Kepala ilmuwan WHO, dr Soumya Swaminathan menekankan jika vaksin yang saat ini beredar bukan berarti akan membuat manusia tidak terkena virus COVID-19. Namun hanya upaya mencegah agar virus tidak mudah menular ke orang lain.
“Saya tidak percaya kami memiliki bukti bahwa vaksin apapun dapat mencegah seseorang benar-benar terinfeksi dank arena itu masih dapat menularkannya. Jadi, kita perlu berasumsi bahwa orang yang telah divaksinasi juga perlu melakukan tindakan pencegahan yang sama,” jelas dr Soumya Swaminathan.