Belakangan ini lini masa dihebohkan dengan pernyataan Bill Gates yang menyebutkan bahwa di Yogyakarta terhadap sarang hewan berbahaya. Hewan tersebut merupakan nyamuk yang diklaim dapat mengatasi masalah penyakit DBD. Jadi sebenarnya, bagaimana nyamuk ala Bill Gates ini bisa ditemukan?
Cerita begini, pada 2014 lalu Bill Gates pernah datang ke Indonesia, tepatnya berkunjung ke Yogyakarta mewakili yayasannya, Bill and Melinda Gates, untuk sebuah riset tentang cara mengatasi nyamuk demam berdarah dengan bakteri Wolbachia. Salah satu periset bahasan tersebut adalah Universitas Gadjah Mada (UGM).
Dari penelitian dari kawan-kawan UGM tersebut didapati bahwa bakteri Wolbachia terbukti mampu mengendalikan perkembangan penyakit DBD. Namun sayangnya nyamuk nyamuk Aedes Aegypti yang menjadi penyebab DBD, di dalam tubuhnya terdapat partikel bakteri tersebut.
“Wolbachia muncul alami di 70% dari semua serangga dan tak berbahaya bagi manusia. Ia dapat menghalangi penularan demam berdarah, Aedes aegypti, tak secara alami mendapat Wolbachia. Tetapi sekelompok ilmuwan menemukan cara menginfeksi mereka,” kata Bill Gates
Dalam penelitian tersebut dijelaskan, cara agar bakteri Wolbachia muncul di tubuh Aedes aegypti adalah menginjeksi ke dalam tubuh nyamuk tersebut. Setelahnya, nyamuk yang telah terinfeksi tersebut dilepaskan dan dibiarkan berkembang biak di alam liar.
Jadi, nyamuk ala Bill Gates tersebut sudah dilepas di Indonesia, dong? Sudah, Sobat! Penelitian dilakukan oleh kawan-kawan UGM pada tahun 2011, nih. Lalu, pada tahun 2014 tim UGM bekerja sama dengan tim ilmuwan Bill Gates untuk melepaskan nyamuk yang telah disuntik dan mulai diterapkan di seluruh negara, termasuk di antaranya di Yogyakarta.
Perlu diketahui pula bahwa nyamuk yang telah dilepaskan ini bukan serta merta ingin menyebarkan penyakit, justru sebaliknya. Nyamuk Aedes aegypti yang di tubuhnya telah terdapat bakteri Wolbachia tadi akan membantu menyelamatkan nyawa manusia dari penyakit DBD.
Dari uji coba pelepasan nyamuk ini ternyata membawa hasil yang luar biasa! Terbukti kasus DBD di Yogyakarta hingga 77% berhasil turun! Sementara itu, di Medellin, Kolombia yang menjadi pusat penelitian ini juga mampu menurunkan kasus demam berdarah hingga 89%.
Berkat keberhasilan penelitian, nyamuk-nyamuk tersebut kemudian juga dirilis di beberapa negara seperti Brasil, Kolombia, Meksiko, New Caledonia, Indonesia, Sri Lanka, Vietnam, Australia, Fiji, Kiribati, dan Vanuatu.
Diharapkan setelah melepaskan nyamuk ala Bill Gates yang berisi bakteri Wolbachia, hewan tersebut akan berkembang biak dan penyebarannya semakin meluas sebagai langkah preventif dalam mencegah penyakit DBD.
Kira-kira, kamu sudah pernah bertemu dengan nyamuk ala Bill Gates nggak, nih, Sobat? Kalau sudah pernah ketemu, boleh fotoin, dong. Penasaran banget, nih, kita bentuk dan wujudnya seperti apa.