Sepak bola tak sekadar perihal pertandingan pergocekan si kulit bundar. Ketika kamu nonton sepak bola di stadion, ada banyak elemen yang turut bekerja sama untuk melangsungkan pertandingan tersebut agar berjalan lancar. Salah satunya adalah pengamanan.
Masalah keamanan memang nampak klise dan sepele, namun ketika itu ada di ranah sepak bola, hal tersebut tak bisa dianggap remeh, Sob! Apalagi jika terjadi pitch invasion alias seseorang atau segerombolan suporter maupun penonton mendadak masuk ke dalam lapangan bola. Dibutuhkan seseorang juru kunci untuk mengamankan situasi tersebut agar tidak ricuh.
Dalam peraturan pengamanan persepakbolaan, FIFA sendiri memiliki standardisasi. Salah satu pemilik lisensi standardisasi keamanan dari FIFA adalah Nugroho Setiawan. Nama pria asal Indonesia ini mungkin asing bagimu, Sob. Namun berkat dedikasinya di dunia sepak bola Indonesia, Nugroho Setiawan menjadi satu-satunya orang Indonesia yang mengantongi lisensi FIFA Security Officer.
Tak hanya mengantongi lisensi dari FIFA, Nugroho Setiawan juga memiliki lisensi security officer dari AFC, Sob! Berkat kedua lisensi tersebut, ia kerap dipercaya untuk menjadi master mind dari sistem pengamanan pertandingan sepak bola di Indonesia.
Debutnya di dunia pengamanan sepak bola berawal dari security officer bagi Pelita Jaya pada tahun 2008. Setelah bergabung setahun bersama Pelita Jaya, ia kemudian beralih menjadi pengelola kompetisi liga sebagai seorang konsultan. Pada saat itu, pria satu ini kerap dilibatkan dalam pertandingan seremonial dan yang memiliki status high risk.
Diketahui pula, Nugroho Setiawan sempat terlibat pula dalam pengelolaan Piala Kemerdekaan 2008. Pada penerapannya, Nugroho berharap agar klub-klub di Indonesia mulai mengampanyekan security awareness pada setiap pertandingan yang diselenggarakan.
Pasalnya, menurut dia, aspek keamanan pertandingan di Indonesia masih jauh dari yang sebagaimana harusnya. Dikutip laman PSSI, kegiatan menonton pertandingan di stadion, lanjutnya, masih dianggap masyarakat sebagai salah satu hal yang berisiko. Maka dari itu ia menerapkan security awareness pada semua pihak.
“Sepak bola ini stakeholder-nya banyak. Mulai dari panitia penyelenggara, media, suporter, hingga aparat kepolisian. Semua harus benar-benar komitmen mengenai masalah keamanan,” ucapnya, dikutip dari Pikiran Rakyat, Senin (3/10). Baginya, menyepelekan hal kecil tentang keamanan pada pertandingan sepak bola dapat membuka celah untuk sesuatu yang tidak diinginkan.
Pria yang sempat mengenyam posisi Head of Infrastructure, Safety, and Security PSSI sampai tahun 2020 ini menjelaskan, sepanjang kiprahnya di dunia keamanan sepak bola, momen yang paling membuatnya bahagia adalah saat melihat banyak keluarga, orangtua dan anak-anaknya, duduk di tribun stadion.
“Saya nilai pekerjaan saya saat ini adalah bagian dari seni. Tak ada yang impulsif, semua harus based on plan bagaimana memetakan petugas internal kita, pintu masuk penonton, titik keramaian penonton, hingga titik penjagaan pihak kepolisian. Itu seninya,” kata Nugroho.
Walau kini Nugroho Setiawan tak menjabat di PSSI, namun setidaknya legacy yang sempat ia tinggalkan untuk sepak bola Indonesia yakni mengenai security awareness patut untuk kita langgengkan, Sob.