Siapa yang sering makan getuk? Getuk merupakan makanan khas dari daerah Jawa Tengah dan Jawa Timur yang terbuat dari berbahan dasar singkong dan ketela pohon. Dahulu, jenis kudapan ini sangat mudah ditemukan, namun saat ini sudah jarang sekali menemukan makanan tersebut.
Kudapan yang sering disantap dengan parutan kelapa ini sering kali menjadi oleh-oleh saat berkunjung ke daerah Magelang, Klaten, Yogyakarta, Brebes, Banyumas, dan sekitarnya.
Getuk terdiri dari beberapa macam dan dengan bahan dan tampilan yang berbeda-beda. Berikut ini jenis-jenis getuk :
1. Getuk Lindri
Getuk Lindri merupakan salah satu jenis getuk yang paling sering ditemui. Getuk ini sangat terdapat banyak warna dan memiliki citarasa yang manis. Biasanya getuk ini terdiri dari tiga warna, yaitu krem, hijau, dan merah muda.
Kabarnya, Getuk Lindri ini sudah berada sejak zaman masa penjajahan Belanda. Konon pada saat itu masyarakat Indonesia sedang kesulitan untuk mendapatkan beras. Menurut sejarawan bernama J.F. Hoery, ia menjelaskan bahwa sebutan ‘lindri’ berasal dari nama alat penggulung getuk, yaitu Lindri.
Lantaran kesulitan mendapatkan beras, mereka pun berinisiatif untuk mengkonsumsi singkong sebagai gantinya. Hal ini dikarenakan singkong juga mudah ditemukan di sekitar kebun milik warga setempat.
Ciri khas menjual getuk lindri adalah sang penjual berkeliling menggunakan gerobak sambil memutarkan beragam lagu seperti lagu dangdut dengan pengeras suara yang berada di dalam gerobak tersebut.
2. Getuk Goreng
Getuk goreng berbeda dengan getuk pada umumnya. Getuk yang berasal dari Sokaraja, Banyumas ini dibuat dengan cara digoreng. Warga setempat menyebut getuk ini dengan boled.
Meskipun berbeda, getuk ini terbuat dari bahan dasar seperti getuk pada umumnya, yaitu dari singkong. Getuk Goreng juga mempunyai bentuk yang bulat dan memiliki rasa manis yang berasal dari gula jawa. Uniknya, getuk Goreng ini terdapat berbagai varian rasa seperti durian, coklat, nanas, dan nangka.
3. Getuk Pisang
Pada dasarnya getuk terbuat dari bahan singkong. Namun berbeda dengan getuk yang satu ini. Dari namanya saja sudah dapat ditebak bahwa getuk ini terbuat dari buah pisang. Tidak sembarang pisang, hanya pisang raja nangka yang bisa dibuat untuk menjadi getuk karena dianggap memiliki aroma dan tekstur yang sesuai.
Jika getuk pada umumnya dicetak dengan menggunakan cetakan, maka Getuk Pisang ini biasanya terbungkus dengan menggunakan daun pisang. Biasanya getuk pisang dibuat memanjang sekitar 15 cm dengan warna bagian dalam yang kecoklatan. Bila ditanya mengenai rasa, getuk pisang ini memiliki perpaduan rasa yang unik, yakni sedikit manis dan asam. Teksturnya pun lebih cenderung kenyal dan padat.