Apa yang paling berkesan dari pengalaman di masa kecil? Bermain dengan teman sebaya, merengek minta dibelikan mainan, atau… apa lagi, ya, Sob? Mungkin kamu juga pernah membaca atau di-dongengin cerita anak-anak. Bagi Sobat kelahiran sebelum era 2000-an pasti terkenang dengan kisah di majalah bergambar karakter kelinci, Bobo. Yuk, nostalgia bareng semesta Bobo!
Tahun ini, majalah anak-anak Bobo berulang tahun ke-50, Sob. Sudah lama terbit dan beredar sebagai bacaan anak-anak ya, ternyata, he-he-he. Ada banyak kisah menarik dalam setiap edisi majalah Bobo.
Sebagai edisi spesial ulang tahun ke-50, April 2023, majalah Bobo tampil dengan kover muka sederhana, jelas, tetapi dilengkapi sentuhan logo 50 tahun berwarna emas mengilap. Sobat udah punya majalahnya belum? Betapa menyenangkan lho, mengenang kesukaan dan masa kecil dari segenggam majalah Bobo edisi spesial ini!
Edisi koleksi terbatas 50 tahun majalah Bobo memuat 50-an cerita terbaik sepanjang masa yang pernah dipublikasikan. Cerita-cerita dipilih oleh redaksi majalah Bobo dengan pertimbangan untuk memberi kesempatan pembaca “berkangen-kangenan dengan karakter kesayangan”. Dengan penyajian penuh warna, majalah ini dengan tekun menyeleksi ribuan cerita pendek dan bergambar yang pernah diterbitkan dalam majalah Bobo. Wah, banyak banget!
Di majalah edisi spesial yang terbatas ini, Sobat nggak hanya bisa bernostalgia bareng cerita semesta keluarga Bobo dan dongeng-dongeng lainnya. Ada beberapa cuplikan informasi yang selama ini jarang dipublikasikan seputar dapur majalah Bobo. Dua di antaranya adalah, selama 50 tahun terbit, ada sekitar 10.000 cerpen dan dongeng yang dimuat di majalah Bobo.
Saat membacanya lagi, kamu bisa teringat cerita menarik, lucu, dan menggemaskan seputar keluarga Bobo dan semesta cergam-cergam lain yang jadi langganan pembaca setia.
Yup, ada cerita konyol tapi seru di antara Paman Kikuk, Husin, dan Asta. Kreativitas keberanian, dan kerelaan saling membantu Bona dan Rong Rong. Sampai…, keseruan petualangan Deni Si Manusia Ikan. Atau kamu lebih berkesan sama karakter Nirmala di Negeri Dongeng?
Silsilah Bobo
Buat pembaca setianya, majalah Bobo edisi terbatas juga membawa kita mengenali lebih dalam silsiah keluarga tokoh Bobo. Dari kakek dan neneknya, ayah-ibu, hingga paman-bibi, dan saudara sepupu Bobo, diuraikan dengan tuntas, Sob.
Nggak cuma nama-nama karakternya, kita bakal tahu juga tanggal lahir, warna dan makanan kesukaan, hobi, juga sifat atau rahasia si karakter. Lengkap banget sampai-sampai bisa membuatmu tersenyum simpul sekaligus terkejut karena baru tahu!
Identitas Bobo, misalnya, disebutkan punya binatang kesukaan anjing bernama Tompel. Bobo punya banyak cita-cita, antara lain menjadi detektif seperti pamannya yang bernama Dick Selidik, dan pintar bermain musik. sementara Paman Gembul punya hobi makan dan mengusili keponakan. Menariknya, rahasia karakter Paman Gembul ialah sok berani padahal sebenarnya penakut.
Ada info sepintas yang mungkin selama ini belum banyak orang yang benar-benar tahu. Di edisi ini disebutkann bahwa sejak pertama kali terbit pada 1973, wajah dan penampilan Bobo sudah berganti sebanyak enam kali. Kini majalah Bobo sudah beralih ke laman digital.
Terlihat dalam gambar ilustrasi karakter Bobo dengan beberapa perbedaan cukup mencolok, misalnya jenis tipografi huruf B yang tertera pada depan kaus merah yang dikenakan Bobo. Pada penampilan terakhirnya, Bobo kini sudah mengenakan sepatu dengan celana biru bersaku empat, kaus lengan pendek berwana merah dengan kerah kuning.
Membaca majalah ini selain dapat memuaskan rasa rindu kita pada kepopuleran dan isi majalah Bobo, ternyata bisa memperkenalkan kembali ciri khasnya sebagai majalah dengan segmentasi pembaca anak-anak. Sebagaimana dituliskan dalam pengantarnya, kehadiran majalah Bobo edisi 50 tahun ingin menguatkan semangat kesetiaan sebagai teman bermain dan belajar. Dengan cerita yang menghibur dan mendidik, Bobo terlihat konsisten dengan slogan dan prinsip tersebut.
Secara khusus bagi pembaca baru yang masih asing dengan apa saja isi majalah Bobo, pemuatan kembali cergam-cergam lama dengan warna kertas agak kekuningan ternyata ditujukan membangkitkan rasa ingin tahu. Selanjutnya, dari situlah, anak-anak generasi Z (kelahiran 1997–2010) dan generasi Alpha (kelahiran 2010 dan seterusnya) akan bisa memantik obrolan pembaca masa kini dengan generasi yang lebih tua, seperti om, tante, orangtua, dan opa-omanya.
Wah, ternyata keberadaan Bobo dan kisah-kisahnya bisa menjadi jembatan kehangatan antargenerasi anak Indonesia ya, Sob! Kalau Sobat tertarik baca lebih jauh dan nostalgia lebih dalam bareng semesta Bobo, kamu bisa mendapatkan majalah ini dengan mengunjungi layanan penjualan daring Redaksi majalah Bobo, ya.
Tetap berjiwa muda dan hidupkan kegembiraan masa kecilmu, Sob!